Tama si Kucing Kepala Stasiun Mati, Jepang Berduka

Tama, si kucing kepala stasiun mati akibat gagal jantung. Seluruh masyarakat Jepang begitu kehilangan sosoknya yang manis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Jun 2015, 09:58 WIB
Tama, si kucing kepala stasiun mati akibat gagal jantung. Seluruh masyarakat Jepang begitu kehilangan sosoknya yang manis.

Liputan6.com, Wakayama, Jepang Seluruh masyarakat Jepang sedang berduka. Tama, si kucing manis yang ‘menjabat’ kepala stasiun di stasiun kereta api di Jepang, ditangisi oleh pejabat perusahaan dan penggemar setianya. Dia diangkat menjadi dewi pada hari pemakamannya, Minggu (28/6/2015).

Kucing belang tiga warna ini diangkat menjadi kepala stasiun di stasiun kereta api Kishi, Perfektur Wakayama, Jepang pada 2007. Seragam sehari-hari yang dikenakannya berupa topi. Tama diam-diam duduk di depan loket tiket untuk menyambut dan melihat penumpang.

Tama dengan cepat menjadi pusat perhatian dan menarik wisatawan. Dia menjadi terkenal di dunia karena memberikan kontribusi bagi perusahaan kereta api dan ekonomi lokal. Tama, yang berusia 16 tahun pada bulan April, mati karena gagal jantung pada 22 Juni kemarin.

Tama, kucing kepala stasiun berdiri di loket kereta

Pemakamannya menggunakan prosesi Shinto. Salah satu potret dekorasi altar memajang foto Tama yang mengenakan topi kepala stasiun dan jubah biru tua. Sajian untuk Tama berupa sake, semangka, apel, kubis, buah-buahan, dan sayuran lainnya.

Karangan bunga, tuna kaleng, dan hadiah lainnya yang ditinggalkan oleh ribuan penggemar Tama berjejer penuh di luar stasiun kereta api Kishi. Mereka datang dari seluruh penjuru negeri untuk berdoa.

Presiden Kereta Api Listrik Wakayama Mitsunobu Kojima mengucapkan terima kasih kepada Tama atas jasa-jasanya. Ia mengatakan Tama akan diabadikan di sebuah kuil kucing pada bulan depan.

Tama, kucing kepala stasiun ditangisi ribuan penggemarnya

Sebelum kedatangan Tama, Jalur Kishigawa lokal amat sepi dan seperti kehilangan nyawa. Pada awalnya, penunjukan Tama sebagai kepala stasiun untuk menjaga kucing di stasiun.

"Tapi dia benar-benar melakukan pekerjaannya," kata Kojima. Selebihnya adalah keajaiban. Perusahaan kereta api sukses menghidupkan kembali harapan bagi puluhan jalur kereta lokal kecil lain di sekitarnya.

"Tama-chan benar-benar muncul seperti penyelamat. Dia seorang dewi. Benar-benar kehormatan bagi saya bisa bekerja dengan dia," ungkap Kojima dalam sambutannya, seperti yang dilansir Kiro TV, Senin (29/6/2015).

Selama masa jabatannya, Tama telah menyumbang sekitar 1,1 miliar yen atau setara dengan 8.900.000 dolar bagi ekonomi lokal. (fhh/Heidy Retnowulan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya