NASA Gunakan HoloLens untuk Permudah Misi Luar Angkasa

Perangkat virtual reality ini dipercaya dapat membantu para astronot menjalankan misinya, khususnya misi ekspedisi Mars.

oleh Jeko I. R. diperbarui 30 Jun 2015, 18:17 WIB
Nantinya, perangkat virtual reality ini dipercaya dapat membantu para astronot dalam menjalankan misinya, khususnya misi ekspedisi Mars

Liputan6.com, Jakarta - The National Aeronautics and Space Administration (NASA) akan menjalankan salah satu misi luar angkasa terbarunya. Kali ini, misi ekspedisi luar angkasa tersebut akan membawa perangkat virtual reality besutan Microsoft, yakni HoloLens. 

Pada Minggu (28/6/2015) kemarin, HoloLens telah dibawa langsung ke stasiun luar angkasa internasional di dalam misi SpaceX ketujuh. Dalam misinya kali ini, NASA resmi berkolaborasi dengan Microsoft dan membentuk sebuah program bernama Sidekick.

"HoloLens akan digunakan astronot sebagai asisten virtual," tulis pihak NASA dalam pernyataan resminya sebagaimana dikutip dari laman International Business Times, Selasa (30/6/2015). 

Mekanisme Sidekick dalam membantu astronot terbagi menjadi dua cara. Yang pertama, HoloLens dimanfaatkan sebagai Remote Expert Mode yang berfungsi untuk menghubungkan komunikasi secara langsung antara astromot dengan operator di Bumi lewat aplikasi Skype. Dan yang kedua, Sidekick pun bisa membantu astronot mendapatkan bantuan real-time dari operato. 

Mekanisme ini diklaim NASA akan menjadi sangat berbeda dan efisien dibandingkan komunikasi suara atau tulisan yang selama ini dilakukan antara astronot dan operator di Bumi.

Selain itu, NASA juga mengungkap Procedure Mode, sebuah mode animasi hologram yang dapat digunakan untuk berinteraksi lewat perangkat HoloLens. NASA juga menyatakan bahwa Sidekick akan menjadi perangkat andalan yang dapat membantu para astronot saat menjalankan misi ekspedisi ke planet Mars.

Sebelum diterbangkan ke luar angkasa, HoloLens telah melalui proses uji coba terlebih. Perangkat virtual reality besutan Microsoft itu telah diuji di dalam pesawat yang dirancang tanpa gravitasi, Wonder C9 Jet. 

"HoloLens menunjukkan berbagai manfaat yang dapat dilakukan melalui berbagai perspektif baru, yakni komputasi hologram," kata kepala teknis sistem operasi Microsoft, Alex Kipman.

Ini merupakan proyek kedua yang dijalankan NASA bersama Microsoft. Pada awal 2015, keduanya telah mengembangkan proyek software, OneSight, sebagai simulasi interaksi di Mars. 

(jek/dhi)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya