Warga Saudi Jadi Tersangka Pelaku Pengeboman Masjid di Kuwait

Serangan itu dilakukan oleh Fahd Suliman Abdul-Muhsen al-Qabaa. Dia tiba beberapa jam sebelum ledakan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Jun 2015, 12:05 WIB
Serangan teror di masjid di Kuwait (Reuters)

Liputan6.com, Kuwait City - Pemerintah Kuwait akhirnya mengungkap pelaku serangan bom bunuh diri di Masjid Kaum Syiah. Mereka menyatakan serangan itu dilakukan oleh Fahd Suliman Abdul-Muhsen al-Qabaa.

Selain mengukap identitas, kewarganegaraan pelaku juga dibongkar Pemerintah Kuwait. Al-Qabaa diketahui merupakan warga negara Arab Saudi.

Menurut pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Kuwait, pengukapan identitas al-Qabba dilakukan setelah menggelar investigasi mendalam. Semua bukti juga mengarah pada pria kelahiran 1992 ini.

"Al-Qabba tiba di Bandar Udara Kuwait pada Jumat subuh (sebelum serangan). Waktu kedatangan dia menunjukkan dia sudah mempunyai jaringan di Kuwait," jelas pernyataan resmi Kemendagri Kuwait, seperti dikutip dari Reuters, Senin (29/6/2015).

Tidak hanya mengungkap identitas pelaku serangan, Pemerintah Kuwait juga mengatakan mereka sudah menangkap seorang pengemudi mobil yang berada dekat lokasi kejadian. Pengemudi yang bernama Abdul-Rahman Sabah Aidan diduga kuat terlibat dalam aksi teror ini.

Pemerintah Kuwait menambahkan, Aidan merupakan penduduk ilegal di Kuwait. Dia ditangkap di sebuah rumah di wilayah Al-Riqqa.

Pemilik rumah yang menyembunyikan Aidan juga diciduk oleh Pemerintah Kuwait. "Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pemilik rumah merupakan pendukung ideologi menyimpang," sebut pernyataan resmi Pemerintah Kuwait.

Kuwait dikenal sebagai negara Islam konservatif. Namun, negara yang kaya akan minyak itu tidak menerapkan syariah seketat Arab Saudi.

Hal ini terlihat dengan dijunjung tingginya hak wanita. Serta kebebasan menjalankan agama yang besar di Kuwait.

Pengeboman terhadap masjid kaum Syiah terjadi pada Jumat 26 Juni 2015. Akibat dari insiden tersebut sebanyak 27 orang meregang nyawa dan ratusan lainnya menderita luka. (Ger/Yus)


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya