Fahri PKS Minta Jokowi Copot Menteri yang Hina Presiden

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengaku sudah mendengar adanya menteri yang menghina dan mengecilkan Presiden Jokowi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Jun 2015, 11:54 WIB
Fahri Hamzah (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengungkapkan ada menteri di Kabinet Kerja yang menghina dan mengecilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini menunjukan ada menteri yang tidak sejalan dengan Presiden Jokowi.

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, juga mengaku sudah mendengar adanya menteri yang mencibir presiden. Namun, dia memilih tidak ikut campur, lantaran takut dituding mengganggu kabinet.

"Saya memang mendengar kabinet jalan sendiri. Tapi enggak mau ikut campur, nanti dianggap kita menganggu Presiden. Kemudian sekarang diungkap ada yang menjelek-jelekkan Presiden. Padahal kita (dari DPR) selalu support Presiden, tolong Pak Jokowi dijaga leadership-nya," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2015).

Politisi PKS itu meminta agar Tjahjo segera mengklarifikasi siapa menteri itu, sehingga tidak terjadi polemik kepanjangan nantinya.

Selain itu, dia menyarankan Presiden Jokowi harus segera mengganti menteri tersebut jika memang benar tudingan Tjahjo. Sebab, ketidakcocokan ini akan menimbulkan ketidakharmonisan dalam Kabinet Kerja.

"Kalau Pak Tjahjo ngomong seperti itu, ya harus segera diklarifikasi dan diakhiri (menteri yang disebut)," tutur Fahri.

Menurut dia, masukan tersebut bukan karena Koalisi Merah Putih (KMP) tidak ingin memprovokasi Presiden Jokowi untuk merombak kabinetnya. Dia hanya ingin memberi saran demi menjaga pemerintah.

"Terus terang, kami ini di KMP, positif kepada Presiden. Kita enggak mau pemerintah ada masalah," pungkas dia.

Sebelumnya, Menteri Tjahjo mengatakan ada menteri yang mengecilkan presiden. Dia mengaku sudah mengantongi identitas menteri tersebut. "Saya yakin presiden juga sudah punya datanya," tulis Tjahjo dalam pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Senin (29/6/2015).

Dia juga mengaku heran dengan sikap menteri tersebut. Jika ada perbedaan pandangan atau pendapat mengenai kebijakan pemerintah, Tjahjo menyarankan agar usul tersebut disampaikan langsung kepada Jokowi.

"(Ada) orang yang suka mengecilkan Presiden-nya dari belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja (Presiden)," kata Tjahjo. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya