Liputan6.com, Jakarta - Banyak ragam jenis mobil yang bisa dipilih sebagai moda tranportasi kala mudik nanti. Selain MPV pemudik yang menggunakan city car pun diprediksi jumlahnya tak kalah banyak.
Akan tetapi, bila Anda memilih menggunakan city car untuk mudik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mengingat mobil sejatinya dirancang untuk berkendara urban atau perkotaan.
Rifat Sungkar memberikan sejumlah saran bila ingin berkendara jauh menggunakan city car. Pertama, ada baiknya Anda mengetahui karakeristik dari city car agar perjalanan aman dan nyaman.
Sudah jadi rahasia umum, pemudik biasanya membawa barang bawaan dalam kondisi berlebihan. Untuk ini, Rifat menganjurkan bila pemudik tak membawa barang dalam jumla berlebih. Hal ini bakal mempengaruhi kenyamanan juga performa dari suspensi mobil.
"Naik mobil kecil ke luar kota jangan maximum capacity. City car itu menggunakan suspensi yang didesain untuk dalam kota. Sekencang-kencangnya bawa mobil di dalam kota, berapa sih? Kalau enggak full load mobil jadi agak tinggi sehingga kalau masuk lubang tidak begitu berasa efeknya," jelasnya.
Bila nekat, penurunan suspensi karena muatan yang berlebih, kata Rifat, akan membuat penumpang di dalam mobil tidak nyaman.
Advertisement
Lantas, berapa kecepatan maksimal agar mudik naik city car tetap nyaman dan konsumsi bahan bakar irit? Pembalap berusia 36 tahun ini menyarankan agar pemudik tidak membejek city car di atas 80 km/jam dan tak agresif.
"Saya pernah pakai sampai 170 km/jam, tapi jangan diikuti. City car jangan lebih dari 80 km/jam dan pertahankan rpm tak lebih dari 2.500 rpm biar tetap irit," katanya.
(gst/ian)