Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masuk fase konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen krisis utang Yunani masih membayangi IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG mengalami tekanan di awal pekan sehingga gerak IHSG mencerminkan fase konsolidasi menjelang pergantian bulan. Menurut William, saat ini pola investasi sebaiknya mengacu pada waktu jangka lebih panjang.
Advertisement
"Target resistance terdekat berada di level 4.976 dengan support di level 4.853. IHSG masih berada di jalur uptren dalam jangka panjang," ujar William dalam ulasannya, Selasa (30/6/2015).
Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG di bawah area target support 4.890-4.912, dan gagal mendekati area target resistance 4.940-4.955. Penurunan yang terjadi telah menciptakan adanya utang gap 4.896-4.897.
"Meski terlihat ada aksi beli jelang akhir sesi perdagangan kemarin, namun secara tren masih terlihat melemah. Aksi jual masih dimungkinkan terjadi seiring belum ada sentimen positif. Meski laju IHSG masih di area oversold maka peluang kenaikan masih tipis," kata Reza.
Reza memperkirakan, IHSG akan berada di rentang support 4.844-4.865 dan resistance 4.895-4.916 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG masih bergerak melemah di kisaran 4.851-4.920. Sejumlah sentimen yang akan pengaruhi laju IHSG antara lain krisis utang Yunani yang masih berlangsung.
Selain itu ada rilis data ekonomi antara lain Amerika Serikat akan merilis data penjualan rumah yang diperkirakan ke level 1,2 persen MoM dibandingkan sebelumnya di level 3,4 persen MoM. Sedangkan dari Eropa akan merilis data tingkat pengangguran yang diperkirakan stagnan ke level 11,1 persen. Tak hanya itu, Eropa juga akan merilis data inflasi yang diperkirakan ke level 0,2 persen Year on Year (YoY).
Untuk rekomendasi saham, Reza memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Express Transindo Tbk (TAXI).
Sedangkan William memilih sejumlah saham yang dapat jadi pertimbangan pelaku pasar yaitu saham ASII, UNTR, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Pada penutupan perdagangan saham, Senin 29 Juni 2015, IHSG turun 40,42 poin (0,82 persen) ke level 4.882,57. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,89 persen ke level 834,85. (Ahm/)