Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan jalanan memang menjadi langganan di wilayah Tanah Abang. Karena itu Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Harry Sulistiyo berinisatif mendirikan 8 pos pantau di daerah-daerah yang dinilai paling rawan kejahatan atau kekerasan. Misalnya di Pasar Tanah Abang, Jati Bunder, dan Kampung Bali. Sulistiyo menjelaskan, masing-masing pos pantau dihuni 4 hingga 6 personel kepolisian dan mereka akan rutin patroli selama bulan Ramadan ini.
"Polsek Tanah Abang sudah mengadakan 8 pos pantau di titik-titik yang kami nilai berstatus rawan, seperti Pasar Tanah Abang, Jati Bunder, dan Kampung Bali," ujar Sulistiyo kepada Liputan6.com saat ditemui di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (30/6/2015) dini hari.
Dia juga menceritakan, pihaknya sudah mengadakan operasi antipremanisme di beberapa titik rawan selama bulan Ramadan. Namun, tidak banyak preman yang berhasil dijaring lantaran operasi ini sudah diketahui para penjahat terlebih dahulu.
"Operasi premanisme sudah dilakukan minggu lalu tapi mereka sudah duluan kabur saat kami melakukan operasi. Infonya sudah bocor. Tapi 2 atau tiga orang berhasil kami amankan," kata Sulistiyo.
Selain mengadakan operasi premanisme, ujar dia, Polsek Tanah Abang juga patroli selama 12 jam penuh mulai dari sebelum buka puasa hingga sahur tiba.
"Patroli kita terus berjalan, selama 12 jam dari mulai buka (puasa) sampai salat subuh," jelas dia.
Sulistiyo menjelaskan, patroli malam digiatkan karena sering terjadi tawuran baik antarkelompok preman maupun warga di wilayah Tanah Abang. Bisa juga karena pencurian kendaraan bermotor.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menginstruksikan seluruh anggota Reserse Polres dan jajarannya di wilayah Polda Metro Jaya memberantas pelaku tindak kriminal jalanan yang diperkirakan merajalela jelang Hari Raya Lebaran.
Tito menyebutkan tiga daerah paling rawan di wilayah Polda Metro Jaya yakni Senen, Tanah Abang, dan Mangga Dua.
"Saya minta semua dibersihkan dari kelompok yang mengganggu keamanan. Mulai dari tukang palak, calo, copet, jambret. Itu kan teman-teman reserse sudah memiliki banyak informasi," jelas Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin 29 Juni 2015.
Kapolda menambahkan, personel yang tersebar di titik-titik rawan tersebut sengaja dibekali senjata untuk menindak tegas para penjahat jalanan yang enggan diamankan. Bila perlawanan mereka mengancam keselamatan, maka Tito tak segan mengizinkan anggotanya untuk menghadiahi para penjahat dengan timah panas.
"Kalau ada ancaman pada petugas misalnya ditodong atau ditusuk, ya tembak kepalanya saja. Enggak ada masalah," tegas Tito. (Sun/Ado)
Berantas Premanisme, Polsek Tanah Abang Dirikan 8 Pos Pantau
Selain mengadakan operasi premanisme, Polsek Tanah Abang juga patroli selama 12 jam penuh mulai dari sebelum buka puasa hinga sahur.
diperbarui 30 Jun 2015, 07:00 WIBPetugas polisi dari Polsek Sawah Besar memeriksa seorang pria penumpang angkutan umum yang diduga preman saat digelar Operasi Cipta Kondisi di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/11). (Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenal Ciri Ciri Telat Haid dan Penyebabnya, Jangan Anggap Sepele
Tok! Gus Muhdlor Divonis 4 Tahun 6 Bulan Terkait Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo
Mengenali Ciri Ciri Lidah HIV: Panduan Lengkap untuk Deteksi Dini
Jangan Infak dengan Barang Seperti Ini, Langsung Ditolak Allah Kata Ustadz Adi Hidayat
5 Tanda Pria Mungkin Tidak Benar-Benar Mencintaimu
5 Tanda Pria Benar-Benar Tertarik Padamu, Simak Penjelasannya!
Ciri Ciri Luka Diabetes: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Pengamat: Sinergi Swasta dan BUMN ala China Bisa Jadi Kunci Investasi Global di Indonesia
Fungsi Nodus Ranvier: Peran Penting dalam Transmisi Impuls Saraf
Indonesia Absen, Restoran di Thailand Jadi Wakil Tunggal Asia Tenggara di Top 50 Restoran Paling Ikonis di Dunia 2024/2025 Versi TasteAtlas
Jalan 5 Tahun, Apa Saja Capaian Kartu Prakerja?
Eksploitasi Air Tanah Bikin Bumi Lebih Miring