Mendengarkan Musik Metal Membuat Anda Lebih Kalem?

Jangan buru-buru melekatkan stigma agresif dan brutal pada musik ekstrem.

oleh Indy Keningar diperbarui 30 Jun 2015, 15:00 WIB
Jangan buru-buru melekatkan stigma agresif dan brutal pada musik ekstrem.

Liputan6.com, Jakarta Ternyata, Ozzy Osbourne bisa jadi memegang kunci kebahagiaan.

Studi teranyar menemukan bahwa aliran musik “ekstrem” –seperti heavy metal, emo, punk dan screamo bisa membantu menenangkan pendengar yang marah. Ini kontradiktif dengan stigma aliran musik yang identik dengan agresi dan kebrutalan itu.

Dilaporkan Huffington Post, Selasa (30/6/2015), Studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience bulan Mei lalu tersebut dilakukan di Universitas Queenland, Australia. Tim riset bertanya pada 39 orang pencinta musik ekstrem untuk mendeskripsikan situasi yang membuat mereka kesal dan frustasi termasuk dalam hubungan percintaan, keuangan atau pekerjaan. Untuk mengukur emosi partisipan, tim riset memonitor detak jantung dan menanyakan apa yang mereka rasakan selama proses yang menimbulkan rasa marah tersebut. Satu grup partisipan duduk dalam suasana sunyi selama 10 menit, sementara yang lainnya mendengarkan musik ekstrem pilihan mereka dalam waktu yang sama.

Bukannya meningkatkan rasa marah pendengarnya, musik ekstrem tersebut membuat mereka lebih tenang, hasilnya mirip dengan mereka yang tidak mendengarkan musik.

“Kami menemukan bahwa musik dapat mengelola perasaan sedih dan meningkatkan emosi positif,” Leah Sharman, salah satu peneliti yang juga mahasiswa jurusan Psikologi universitas tersebut, menyatakan dalam sebuah rilis. “Musik itu tidak hanya membantu mereka mengeksplorasi emosi keseluruhan mereka, tapi juga membuat mereka merasa lebih aktif dan terinspirasi setelah mendengarkannya.”

Bagaimanapun, studi juga menyebutkan bahwa efek menenangkan dari musik ekstrem bisa jadi hanya berlaku pada pencinta aliran musik tersebut. Semua partisipan mengaku penggemar musik metal dan tidak benar-benar sedang merasa frustrasi. Tim riset mengaku masih belum yakin mengenai efek musik ekstrem dalam jangka waktu lama, dan belum mengukur faktor lain seperti kepribadian individu dan “kecenderungan merenungi diri.”

Namun, pilihan mendengarkan musik keras dengan suasana hati marah bisa menjadi cara aktif untuk memahami dan mengelola emosi negatif. Jadi, untuk Anda pencinta musik metal, jangan ragu untuk mendengarkan musik kesukaan Anda tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya