Tidur Dengan Smartphone Berisiko Gangguan Otak

Menaruh smartphone di sebelah kepala Anda ketika tidur dapat memberikan efek yang berbahaya, apa saja dampaknya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 01 Jul 2015, 06:15 WIB
Menaruh smartphone di sebelah kepala Anda ketika tidur dapat memberikan efek yang berbahaya, apa saja dampaknya?

Liputan6.com, Jakarta - Anda sering tidur bersebelahan dengan smartphone? Mulai saat ini, cobalah taruh smartphone Anda di tempat yang seharusnya disimpan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan smartphone yang ditaruh bersebelahan dengan kepala dapat menyebabkan gangguan otak.

Menurut informasi yang dilansir laman Huffington Post, Rabu (1/7/2015), setidaknya delapan dari sepuluh pemilik smartphone justru tidur dan membiarkan smartphone-nya berada di atas tempat tidur.

Bahkan, setengah dari para pengguna smartphone memberikan alasan bahwa lebih mudah jika menaruh smartphone di atas tempat tidur ketika ingin mematikan alarm untuk bangun tidur.

Persentase menunjukkan bahwa 63 persen pengguna smartphone yang berusia 18-29 tahun rupanya benar-benar tidur bersama perangkat gadget mereka, baik itu smartphone atau pun tablet.

Selain memberikan dampak berkala ke otak, kebiasaan tidur bersama smartphone di atas ranjang dapat mengakibatkan gangguan tidur secara terus menerus.

Pengguna smartphone yang membiarkan smartphone mereka berada di tempat tidur akan terkena Hypervigilance. Ini merupakan suatu gejala otak yang dapat membuat seseorang mengalami rasa tegang dan kewaspadaan secara terus menerus.

"Untuk pengalaman tidur yang nyaman, Anda harus merasa aman dan tidak khawatir tentang apapun, khususnya smartphone Anda. Dengan smartphone yang berada di dekat Anda pada malam hari, secara sadar Anda pasti ingin menggunakan ponsel tersebut. Otak akan memantau situasi tidur Anda, jadinya tidur akan menjadi lebih mudah terganggu," ujar Dr Neil Stanley, ilmuwan dari Leeds University.

Tak hanya itu, rupanya bahaya terbesar dari tidur dengan smartphone masih ada. Dr Charles Czeisler, seorang Profesor Kedokteran yang meneliti ritme tidur dari Harvard University, mengungkap jika cahaya yang dipijarkan smartphone juga menyebabkan gangguan ritme alami tubuh seseorang dan dapat memanipulasi tubuh manusia sehingga menggangap waktu masih siang, dengan kata lain dapat membuat penggunanya mengalami disorientasi waktu.

Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal `Organizational Behavior and Human Decision Processes` yang dilakukan pada Januari lalu juga melakukan penelitian tentang kebiasaan para pekerja yang menggunakan smartphone sebelum tidur.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa penggunaan smartphone di atas jam 9 malam dapat menurunkan kuantitas tidur di malam hari, bahkan dapat menyebabkan kinerja di tempat kerja memburuk di pagi hari.

(jek/isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya