Dua Remaja Korban Hercules Jatuh Hendak Menengok Ayahnya

Keduanya menumpang pesawat untuk pulang ke rumah orangtuanya di Natuna, Kepulauan Riau, dalam rangka liburan sekolah.

oleh Reza Efendi diperbarui 30 Jun 2015, 19:40 WIB
Produsen Lockheed telah membuat 2.300 unit Pesawat Hercules dengan 40 model dan digunakan di lebih dari 50 negara.

Liputan6.com, Medan - Saat mengetahui tidak ada satu pun korban selamat dari tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1310 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, isak tangis keluarga Ester Yosopin (17) dan Rita Yunita (14) langsung pecah di depan ruang jenazah Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan.

"Kenapa begini jadinya? Baru saja tadi ketawa-ketawa sebelum berangkat," ucap bibi kedua korban, Minta Pitauli, sambil menangis di depan ruang jenazah, Selasa (30/6/2015).

Suami Minta, Mikael, mengatakan, kedua keponakannya itu menjadi penumpang pesawat Hercules A1310 yang jatuh pada siang tadi. Keduanya menumpang pesawat untuk pulang ke rumah orangtuanya di Natuna, Kepulauan Riau, dalam rangka liburan sekolah.

"Kedua keponakanku itu sekolah di Santo Ignasius Jalan Karya Wisata Medan. Mereka mau liburan ke tempat bapaknya yang bertugas di Babinsa TNI AD Natuna," kata Mikael.

Mikael menjelaskan, ayah kedua keponakannya itu, Sahata Sihombing, sempat bertugas di Jakarta dan pindah ke Koramil Natuna. Selama ini keponakannya tinggal di asrama sekolah.

"Dalam rangka liburan mereka mau ke sana, sempat lagi mereka tinggal di rumah kami, tadi pagi aku yang ngantar dia ke bandara. Nggak lama kudengar pesawat itu jatuh di Simalingkar," ungkap warga Jalan Sei Asahan tersebut.

Hingga saat ini, evakuasi masih terus dilakukan untuk memastikan jumlah korban tewas akibat jatuhnya pesawat Hercules A-1310. Berdasarkan data sementara, 49 jenazah sudah dievakuasi ke RS H. Adam Malik, Medan. Mereka mengalami luka bakar sehingga sangat sulit untuk dikenali oleh Tim DVI. (Mvi/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya