Liputan6.com, Concepcion - Sebagai seorang pelatih, selain dituntut pintar meracik strategi tentu harus memiliki kreativitas dalam membakar semangat skuat menghadapi pertandingan penting seperti semifinal Copa America 2015.
Pelatih Paraguay, Ramon Diaz yang punya kelebihan menyuntikkan semangat pada timnya jelang pertandingan kontra Argentina di semifinal Copa America 2015, Rabu pagi hari WIB nanti di di Estadio Municipal Alcaldesa Ester Roa Rebolledo, Concepcion.
Advertisement
Diaz mengaku berutang truk pikap pada skuat menyusul sukses ke semifinal. "Apakah saya berjanji sesuatu pada tim? Tanyakan sendiri, mereka sudah memenangkannya dua truk," ucap Diaz disambut gelak tawa sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Guyonan Diaz langsung ditimpali striker Edgar Benitez yang mengatakan,"Benar kami sudah memenangkan dua truk dan sekarang bersiap mendapatkan yang ketiga (jika berhasil mengalahkan Argentina)."
Paraguay mematok target tinggi di Copa America 2015. Sasarannya bukan sekadar semifinalis atau finalis, tetapi merebut gelar juara. Melihat kiprah La Albirroja selama di Chile, bisa saja cita-cita itu tercapai.
Faktanya, melawan tiga tim kuat di Amerika Selatan, Brasil, Argentina dan Uruguay, Paraguay tidak terkalahkan. Pencapaian paling fenomenal, Paraguay berhasil memulangkan juara dunia 5 kali, Brasil di perempat final melalui adu penalti.
Menurut Diaz, keberhasilan Paraguay lolos ke semifinal ternyata didorong keinginan menebus kegagalan mencapai putaran final Piala Dunia tahun lalu. Terlebih, pada perhelatan Copa America 2011 lalu, Paraguay keluar menjadi finalis setelah kalah 0-3 dari tangan Uruguay di partai puncak. Rangkaian kegagalan itu menggelorakan semangat tim. Arsitek asal Argentina itu percaya, tim ini haus gelar. "Itu sebabnya, kami bisa mencapai semifinal."
Paraguay boleh dibilang raksasa tidur di perhelatan Copa America. Mereka terakhir kali menjadi juara pada 1979. Kemudian pada rentang 1993 hingga 1999. Tim yang identik warna merah putih itu tidak pernah absen di perempat final. Begitu pula pada Copa America 2004 dan 2007. Dan empat tahun lalu, mereka menjejakkan kaki sampai final.