Liputan6.com, New York - Harga emas dunia kembali jatuh, dipicu potensi kegagalan pembayaran utang (default) Yunani kepada Dana Moneter Internasional yang memperlemah euro dari dolar. Harga juga dipengaruhi investor yang tetap mewaspadai prospek jangka panjang logam mulia ini.
Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 1,2 persen ke level terendah sejak 5 Juni menjadi US$ 1.166,35 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus susut US$ 7,20 per ounce menjadi US$ 1.171,80 per ounce.
Advertisement
Harga emas merosot saat Ketua Eurogroup mengatakan, terlambat bagi Yunani untuk memperpanjang permintaan bailout dan bahwa sikap negara ini terhadap kreditor dan mitranya di Zona Euro harus diubah sebelum program baru bisa disepakati.
"Penghargaan tidak hanya menarik (tawaran). Tapi dia harus bisa tampil sopan, agar bisa menyelamatkan dirinya sendiri," kata Amaryllis Gryllaki, Asosiasi Penjualan TD Securities' Global Metals di New York.
Emas, yang sering menguntungkan pada saat gejolak pasar keuangan, telah menemukan sedikit dukungannya saat ini. Sementara itu, penguatan dolar AS yang naik 0,7 persen terhadap sekeranjang mata uang utama, ikut menekan harga emas.
Emas mengalami penurunan kinerja karena menghadapi tekanan atas krisis Yunani yang lebih meluas di mana investor bersiap untuk kenaikan suku bunga di Amerika Serikat tahun ini.
Dampak Yunani terhadap Amerika Serikat akan lebih sederhana dan tidak cukup untuk membuang kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada September nanti.(Nrm/Igw)