Liputan6.com, Washington - Yunani dinyatakan gagal bayar setelah tak mampu melunasi utangnya pada lembaga keuangan internasional, IMF yang jatuh tempo pada 30 Juni 2015 waktu setempat. Menanggapi gagal bayar Yunani, Director of Communications IMF Gerry Rice memberikan tanggapannya terkait kewajiban finansial Yunani pada IMF.
"Saya mengkonfirmasi bahwa pembayaran sekitar 1,5 miliar euro yang harus dibayar Yunani pada hari ini tidak diterima IMF. Kami telah memberikan informasi pada Dewan Eksekutif IMf bahwa Yunani kini menunggak utangnya," terang Rice seperti dilansir dari keterangan tertulisnya, Rabu (1/7/2015).
Advertisement
Rice mengatakan, Yunani hanya akan dapat menerima bantuan pendanaan dari IMF jika telah melunasi seluruh tunggakannya. Dia juga mengaku menerima permintaan dari Yunani untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran utangnya.
"Saya juga mengkonfirmasi bahwa hari ini IMF telah menerima permintaan dari pemerintah Yunani untuk perpanjangan waktu pembayaran utang yang seharusnya dilakukan hari ini. Permintaan ini juga akan langsung dipertimbangn Dewan Eksekutif IMF," terangnya.
Dengan gagal membayar utangnya pada IMF yang jatuh tempo pada 30 Juni 2015, maka Yunani menjadi negara maju pertama yang menyandang status gagal bayar. Pada 5 Juli mendatang, Yunani berencana menggelar referendum guna mendorong rakyatnya untuk menolak berbagai proposal yang diajukan para kreditor.
Meski begitu, Yunani juga masih berharap memperoleh bantuan dana bantuan dari rekan-rekannya di Eropa. Sayangnya, Jerman menolak permintaan negosiasi hingga referendum digelar pada 5 Juli mendatang. (Sis/Ndw)