Nasihat Pilot Hercules pada Putrinya: Kalau Ayah Enggak Ada...

Firasat sejatinya telah dirasakan, namun tak ada satu pun yang menyangka kejadian tragis akan menimpa sang pilot kebanggaan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Jul 2015, 14:43 WIB
Petugas TNI AU berjaga di samping peti mati untuk korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Rabu (1/7/2015). Peristiwa ini menambah catatan kecelakaan yang disebabkan tuanya alustista yang digunakan TNI. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, membawa duka mendalam bagi seluruh keluarga korban. Tak terkecuali, keluarga Kapten Penerbang Sandy Permana, pilot pesawat nahas tersebut.

Salah satu kerabat Sandy, Dwi Sulastriningsih, mengungkapkan, firasat sejatinya telah dirasakan, namun tak ada satu pun yang menyangka kejadian tragis akan menimpa sang pilot kebanggaan keluarga.

"Yang merasakan (firasat) itu anak saya yang kecil. Karena terakhir kali jemput Sandy dan keluarganya, anak saya satu mobil dengan beliau," kata Dwi kepada Liputan6.com saat ditemui di kediamannya, Jalan KH Tasyir, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (1/7/2015).

Sandi Permana, Pilot Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Sumatra Utara. (Facebook Sandi Permana)

Saat itu, sesaat sebelum Ramadan, tepatnya pada 14 Juni 2015 lalu, Sandy seakan mengirimkan pesan terakhirnya. Pesan itu disampaikan almarhum kepada putri sulungnya. Nasihat itu kebetulan turut didengar oleh anak Dwi.

"Sandy sempat nasihati anaknya yang besar, dia bilang 'Kakak jangan nakal, nanti kalau ayah enggak ada, kasihan bunda dan adik kalau kakak nakal'," kata Dwi meniru perkataan Sandy.

Namun, kata-kata Sandy itu tidak terlalu dibesar-besarkan oleh para keluarga. Tetapi, setelah muncul kabar duka tentang kecelakaan pesawat Hercules, barulah keluarga mengingat kembali perkataan alumni SMU Taruna Nusantara itu.

"Begitu kita semua tahu kalau Sandy kena musibah begini, anak saya bilang tadi pagi, kalau Sandy pernah ngomong begitu. Ya kami sekeluarga jadi kaget dan terus ingat-ingat Sandy," ucap wanita yang akrab disapa Wiwi itu.

Sebelumnya, pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Medan, Sumatera Utara. Burung besi yang akan menuju Tanjungpinang itu mengalami kecelakaan pada Selasa 30 Juni 2015 pukul 12.08 WIB.

Pesawat tersebut take off dari Lanud Soewondo pada pukul 11.48 WIB. Sebelum pesawat jatuh, sang pilot meminta izin kembali ke Lanud. Namun nahas saat belok kanan, pesawat itu jatuh dan menimpa Pertokoan Golden Vista di Jalam Jamin Ginting, Medan.

Berdasarkan Surat Perintah Terbang yang diperoleh Liputan6.com, tertulis sifat penerbangan pesawat Hercules ini adalah Operasi. Selain itu, pesawat tersebut ditumpangi oleh 12 awak dan sekitar 50 penumpang dari keluarga anggota TNI. (Ndy/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya