Status Terakhir BBM Kopilot Hercules Nahas Paling Populer

Kopilot pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatra Utara, Lettu Pandu Setiawan, dikenal sebagai sosok yang baik di mata sahabatnya.

oleh Yanuar HAudrey SantosoRina NurjanahReza Efendi diperbarui 02 Jul 2015, 07:09 WIB
Kopilot Hercules Jatuh Letda Pnb, Dian Sukma Pasaribu. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Ari Setiawan, teman dekat kopilot pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum pesawat itu jatuh. Namun, dia teringat status terakhir Pandu di akun Blackberry Messenger. Kabar tentang status BBM ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Rabu kemarin.

Hampir seluruh berita tentang jatuhnya pesawat milik TNI AU itu menjadi perhatian pembaca. Baik itu tentang perkembangan evakuasi korban di lokasi kejadian atau cerita seputar kehidupan para penumpang dan kru pesawat yang diceritakan oleh kerabat maupun sahabat.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Status Terakhir BBM Kopilot Hercules Jatuh Lettu Pandu

Kopilot pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatra Utara, Lettu Pandu Setiawan, dikenal sebagai sosok yang baik di mata sahabatnya.

Teman dekat Pandu sejak bersekolah di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Ari Setiawan, mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum pesawat yang dibuat pada 1954 itu jatuh. Namun, dia teringat status terakhir Pandu di akun Blackberry Messenger.

Saat itu, Pandu menulis sebuah kalimat bijak pada statusnya.

"Status BBM dia itu, 'Alhamdulillah, manungso mung ngunduh wohing pakarti.' Artinya kan bahwa kehidupan manusia akibat baik buruk akibat perbuatan dia sendiri. Ini jadi tauladan bagi kita orang baik akan jadi tauladan yang baik bagi kita," ujar Ari, Rabu (1/7/2015).

Selengkapnya...

2. 'Karamnya' sang Hercules di Jalan Ginting

Minta Pitauli hanya bisa menangis tersedu di depan ruang jenazah Rumah Sakit H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. Masih jelas di ingatannya tawa 2 keponakan tersayang sebelum maut menjemput.

Siapa sangka, Selasa pagi adalah perpisahan terakhir mereka. Sebelum burung besi Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1310 yang ditumpangi Ester Yosopin (17) dan Rita Yunita (14) jatuh dan menimpa perumahan warga di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa siang.

"Kenapa begini jadinya? Baru saja tadi ketawa-ketawa sebelum berangkat," ujar Minta sambil terisak di depan ruang jenazah, Selasa (30/6/2015).

Suami Minta, Mikael mengatakan, 2 keponakannya menumpang pesawat nahas itu untuk pulang ke rumah orangtua mereka di Natuna, Kepulauan Riau, dalam rangka liburan sekolah.

Selengkapnya...

3. Sudah 106 Jenazah Korban Hercules C-130 Dievakuasi

Sebanyak 106 jenazah korban pesawat nahas Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara sudah dievakuasi ke Rumah Sakit H Adam Malik Medan, Sumatera Utara. Di rumah sakit, puluhan jenazah itu akan diidentifikasi oleh tim DVI Polda Sumut sebelum diserahkan kepada keluarga masing-masing korban.

"Korban yang sudah berhasil dievakuasi berjumlah 106 orang, diperkirakan akan terus bertambah," kata staf Humas Polda Sumut yang piket di pos informasi RS Adam Malik, Kompol A Tarigan, Rabu (1/7/2015) dini hari.

Dijelaskan, seluruh korban di dalam pesawat Hercules A-1310 nahas berjumlah 121 orang, terdiri dari 31 orang naik dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 47 orang naik dari Riau, dan 31 orang naik dari Bandara Lanud Soewondo, Medan. Selebihnya, 12 orang merupakan kru pesawat.

Selengkapnya...

4. Pesawat Hercules Jatuh di Medan

Pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Medan, Sumatera Utara. Burung besi yang akan menuju Tanjung Pinang itu mengalami kecelakaan pada Selasa 30 Juni 2015 pukul 12.08.

Pesawat tersebut take off dari Lanud Soewondo pada pukul 11.48 WIB. Sebelum pesawat jatuh, sang pilot meminta izin kembali ke Lanud. Namun nahas saat belok kanan, pesawat itu jatuh dan menimpa Pertokoan Golden Vista di Jalam Jamin Ginting Medan.

Berdasarkan Surat Perintah Terbang yang diperoleh Liputan6.com, tertulis sifat penerbangan pesawat Hercules ini adalah Operasi. Selain itu, pesawat tersebut ditumpangi oleh 12 awak dan sekitar 50 penumpang dari keluarga anggota TNI.

Selengkapnya...

5. Orangtua Ibu Muda Citra: Nyawa Dibayar Nyawa

Meskipun telah merelakan kepergian putri tersayangnya, ayahanda Citra Khairiyah Ilyaz (20), Bubung Ikhlas (48) meminta polisi menghukum menantunya Nurtamzi Bayu Kusuma alias Acil (22) dengan hukuman mati. Hal itu diungkapkan Bubung usai mendapat kabar polisi meringkus Acil di Jawa Tengah.

"Saya dan istri sudah ikhlas dengan kepergian Citra, tapi kami minta aparat untuk memberikan hukuman tegas. Kalau orang bilang nyawa dibayar nyawa, itu yang tepat," ungkap Bubung di kediamannya, Rempoa, Ciputat Tangerang Selatan, Selasa (30/6/2015).

Hanya saja, jika melihat pasal yang dikenakan pada Acil, keinginan orangtua Citra sulit terkabul. Polisi menjerat Acil dengan Pasal 338 KUHP tentang Tindak Pidana Pembunuhan dan Pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Selengkapnya...

(Ado/Mar)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya