Liputan6.com, New York - Harga emas terjatuh ke level terendah dalam satu bulan terakhir karena membaiknya data-data ekonomi di Amerika Serikat (AS). Cerahnya data ekonomi tersebut mendorong penguatan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang dunia lainnya sehingga menekan harga emas.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (2/7/2015), kontrak emas untuk pengiriman Agustus yang merupakan kontrak paling aktif diperdagangkan turun US$ 2,5 atau 0,2 persen menjadi US$ 1.169,30 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga penutupan tersebut merupakan harga terendah sejak 4 Juni 2015.
Investor kembali melepas kepemilikan emas mereka dalam beberapa hari terakhir karena mengantisipasi kebijakan moneter yang akan dijalankan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Pelepasan ini membuat harga emas tergelincir.
Investor melihat bahwa data-data ekonomi yang ada menunjukkan bahwa Amerika telah mengalami perbaikan ekonomi. Data tenaga kerja terus bertumbuh dan klaim pengangguran juga berkurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa AS telah pulih dari krisis yang dialaminya sejak 2008 lalu.
Selain data tenaga kerja, angka penjualan rumah juga menunjukan perbaikan sehingga mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Dengan berbagai perbaikan tersebut investor melihat bahwa kemungkinan besar The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan semakin tinggi. Perkiraan sementara suku bunga akan dinaikkan pada September 2015 mendatang. Namun berapa besar angka kenaikkannya belum bisa dipastikan.
Kenaikan suku bunga ini tentu saja khabar buruk bagi emas. Pasalnya, emas selama ini menjadi sarana investasi yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan surat utang. Dengan kenaikan suku bunga ini kemungkinan besar surat utang atau obligasi Amerika lebih menarik sehingga emas bakal ditinggalkan.
"Data-data yang membaik akan terus menekan harga emas," jelas Dealer Senior Integrated Brokerage Services, Chicago, AS, Frank McGhee.
Ia melanjutkan, jika data-data ekonomi yang akan keluar pada minggu selanjutnya masih menunjukkan perbaikan bukan tidak mungkin harga emas akan terus tertekan. (Gdn/Ndw)
Harga Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar AS
Kontrak emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 2,5 atau 0,2 persen menjadi US$ 1.169,30 per ounce.
diperbarui 02 Jul 2015, 06:45 WIBEmas batangan. (Foto: Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelecehan hingga Pungli Coreng Momen Libur Nataru, Pj Gubernur Jabar: Sangat Memalukan
Keisha Cinantya Jadi Vokalis Baru HiVi Gantikan Neida Aleida, Sempat Kubur Mimpi Usia Jadi Ibu
Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolsek Cinangka Terancam Sanksi PTDH
VIDEO: Viral Polisi Tangkap Satu Pelaku Perampokan Di Tol Tanjung Priok
Banyuwangi Makin Moncer, PT KAI Tambah Trayek Kereta Api dari Malang dan Purwokerto
Top 3 Berita Hari Ini: Ban Pesawat Etihad Airways Meletus Jelang Lepas Landas di Bandara Melbourne
VIDEO: Viral Moshing Antar Penonton Orkes Dangdut Di Demak Berujung Ricuh
VIDEO: Diduga Depresi, Kakak Adik di Kediri Ditemukan Tewas Membusuk dalam Rumahnya
Damri Layani 1 Juta Penumpang Lebih di Musim Nataru 2024/2025
VIDEO: Laka Lantas Di Monjali Libatkan Dua Sepeda Motor, Satu Pemotor Luka-Luka
Lini Tengah Liverpool Kegemukan, Stefan Bajcetic Kemungkinan Dipinjam Lagi ke Real Betis
VIDEO: Heboh! Virus HMPV di China, Eks Direktur WHO Tegaskan Tidak Sama dengan COVID-19