Liputan6.com, Seoul - Pekerja General Motors (GM) di Korea Selatan pada Rabu setuju untuk melakukan mogok kerja. Menurut mereka, upah yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan volume produksi yang mereka kerjakan.
Dilaporkan Reuters, Kamis (7/2/2015), menurut Juru Bicara serikat, Yun Yong-sin, hampir 71 persen dari 13.884 serikat pekerja GM Korea sepakat mendukung pemogokan.
National Labor Relations Commission Korea Selatan mengatakan bahwa perusahaan dan serikat akan bertemu pada 6 Juli nanti untuk proses arbitrase atau proses penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian bersama.
Sebelumnya, kedua belah pihak telah mengadakan 12 kali pembicaraan sejak negosiasi pertama dimulai pada 23 April lalu. Adapun pembicaraan yang dilakukan seputar efisiensi yang dilakukan GM.
Awal tahun ini, GM berencana untuk mengakhiri produksi di pabrik Indonesia (dan direalisasikan pada Maret lalu) dan memangkas kegiatan operasi di Thailand. Kedua rencana ini kemudian menimbulkan spekulasi tentang pengurangan pekerja di Korsel.
Meskipun tidak berencana menutup pabrik yang berkontribusi terhadap seperlima produksi global, tetapi Gm mengatakan bahwa efisiensi memang perlu dilakukan mengingat ketidakpastian industri otomotif belakangan ini.
Adapun pemogokan pekerja hampir terjadi setiap tahun di Korea Selatan. Meskipun di tahun lalu pemogokan tidak dilakukan karena untuk pertama kalinya perusahaan setuju usulan tentang bonus dan upah minimum.
(rio/gst)
Buruh General Motors Mogok Massal
Pekerja General Motors Co di Korea Selatan pada Rabu setuju untuk melakukan mogok kerja.
diperbarui 02 Jul 2015, 15:09 WIBPekerja General Motors Korea (Foto: inautonews).
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KUMA Tayang di Vidio, Jadi Drama Turki Pertama dengan Dubbing Bahasa Indonesia
Kakak Menpora Dito, Mesty Ariotedjo Sebut Pemotongan Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Bikin Kualitas Masyarakat Rendah
Israel Terima Kiriman Bom MK-84 dari AS, Beratnya Nyaris 1 Ton Serta Mampu Robek Beton dan Logam Tebal
Khofifah Harap Ada Retret untuk Wakil Kepala Daerah, Ini Alasannya
KPK Dorong APIP dalam Pengawasan Efisiensi Anggaran APBN dan APBD
Taat yang seperti Ini Justru Memicu Murka Allah, Dijelaskan Buya Yahya
24 Kepala Daerah Terpilih Tak Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Hari Ini, Apa Alasannya?
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Setop Beroperasi
Buktikan Ketersedian SPKLU, Komunitas Pecinta Mobil Listrik Touring Jakarta-Bali
24 Kepala Daerah Terpilih Tidak Hadir pada Pemeriksaan Kesehatan Hari Pertama
Polisi Turun Tangan, Premanisme Ormas di Kawasan Industri Mulai Teredam
Gemini AI Sekarang Makin Cerdas karena Punya Ingatan