Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melalui anak usahanya PT Smart Telecom mendapatkan pinjaman sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4 triliun (asumsi kurs Rp 13.340 per dolar Amerika/AS) dari China Development Bank (CDB).
Direktur PT Smartfren Telecom Tbk, Antony Susilo menuturkan, pinjaman itu akan digunakan Smart untuk belanja modal pengembangan jaringan telekomunikasi. Pinjaman itu berjangka waktu delapan tahun. Perjanjian kredit dengan CDB itu telah ditandatangani pada 30 Juni 2015. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/7/2015).
Advertisement
Fasilitas pinjaman ini dijamin secara pari-passu dengan jaminan yang sama untuk perjanjian kredit sebelumnya dari CDB yang telah ditandatangani masing-masing pada 29 Juni 2011 dan 25 Maret 2013.
Perseroan diperkirakan mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 200 juta-US$ 300 juta pada 2015. Dana belanja modal akan dari kas internal dan pinjaman bank.
Sebelumnya perseroan juga telah menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) II senilai Rp 4,6 triliun. PT Smartfren Telecom Tbk akan mengeluarkan tambahan OWK II sebesar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun hingga akhir 2015. (Ahm/)