Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Alfitra Salam mengakui kalau percakapan telepon antara BS dengan seseorang yang duga bandar pengaturan skor pertandingan, dilakukan di kantor Kemenpora.
Namun, dirinya membantah kalau percakapan tersebut hasil rekayasa seperti yang dikatakan pakar telematika Roy Suryo sebelumnya. Rekaman percakapan antara BS dengan seorang bandar judi bola dibenarkan Alfitra terjadi di lantai tiga Kemenpora.
"Memang benar lokasinya di Kemenpora. Saya beserta staf khusus Kemenpora mendengar percakapan BS dengan seseorang, saya tidak tahu itu bandar atau bukan," kata Alfitra kepada Liputan6.com, Kamis (2/7) sore WIB.
Pertandingan yang diduga 'tercemar' akibat pengaturan skor adalah dua pertandingan tim nasional U-23 di SEA Games 2015. Kala itu, BS mengaku menghubungi seorang yang diklaimnya bandar di luar negeri untuk menanyakan apakah laga Garuda Muda skornya diatur untuk laga melawan Vietnam dan Thailand.
"Yang ingin kami somasi besok adalah pernyataan kalau percakapan itu hasil rekayasa. BS memang ingin membuktikan kalau ada match fixing," pungkas Alfitra.
Advertisement
Sosok BS pertama kali disebut saat konferensi pers yang digelar sebuah Lembaga Bantuan Hukum tim Advokasi #IndonesiavsMafiabola, Selasa (16/6) sore. Kuasa hukum BS, Asep Komaruddin mengatakan dirinya bersama sang klien tengah mengumpulkan data tambahan untuk dibawa ke Bareskrim, Jumat (3/7) besok, sebagai tindak lanjut pengaduan mereka 16 Juni lalu atas praktek suap dan pengaturan skor.
Yang menjadi kontras dengan pernyataan pihak Kemenpora adalah pernyataan dari kuasa hukum BS. Asep menegaskan bahwa kliennya tidak ada hubungan dengan Kemenpora dan kepentingan apapun, terkait laporan pengaturan skor. (Win/Ris)
Baca Juga:
"Tinggalkan Manchester United, Van Persie!"
Terkuak Alasan Clyne Pilih Liverpool Ketimbang MU
Manchester United Jago Datangkan Bintang di Masa Injury Time