Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Polda Metro Jaya mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan aksi kejahatan yang terjadi selama Ramadan dan menjelang Lebaran ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal kepada Liputan6.com, Kamis (2/7/2015), mengatakan, salah satunya berkaitan dengan peredaran uang palsu. Masyarakat harus teliti saat membelanjakan uangnya.
Advertisement
Kejahatan uang palsu marak karena intensitas transaksi meningkat jelang Lebaran. Dia menyarankan agar masyarakat yang melakukan transaksi jual-beli, untuk selalu waspada dengan uang yang diterima.
"Memang harus dilihat, diraba dan diterawang sesuai dengan yang disosialisasikan Bank Indonesia. Polda Metro Jaya memperkuat sosialisasi itu, menghimbau masyarakat agar melakukan 'Tiga T' dan jangan asal terima," jelas dia.
Bank Indonesia (BI) sebelumnya mengakui jika jumah uang palsu yang beredar di masyarakat mengalami peningkatan pada 2015 ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Peredaran uang palsu biasanya naik pada saat puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Deputi Bidang Komunikasi BI, Tirta Segara mengungkapkan, seiring peningkatan kegiatan ekonomi dan perputaran uang menjelang Lebaran, penemuan jumlah uang palsu naik. Pernyataan ini menyusul tertangkapnya pengedar uang palsu di Bekasi dengan nilai mencapai Rp 350 juta.
"Akhir-akhir ini lebih banyak ditemukan uang palsu, meningkat menjadi 11 lembar per satu juta uang yang diedarkan di 2015 dari tahun lalu 8 lembar per satu juta uang yang diedarkan," ucap dia.
Kenaikan jumlah uang palsu ini, dijelaskan Tirta sempat menurun pada tahun lalu menjadi 8 lembar per satu juta uang yang diedarkan dibanding tahun-tahun sebelumnya sebanyak 10 lembar per satu juta uang yang diedarkan.
"Uang palsu memang banyak ditemukan saat-saat seperti ini walaupun tidak tentu juga paling banyak beredar di daerah mana," terangnya.(Aud/Nrm)