Liputan6.com, Jakarta - Jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, membuat pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti alat utama sistem persenjataan (alutsista) militer Indonesia. Khususnya pada pengadaan pesawat.
Wakil Ketua Komisi I, Tantowi Yahya, mengatakan kecelakaan ini semakin menguatkan desakan ke pemerintah untuk tidak menerima barang hibah ataupun membeli barang bekas, khususnya dalam pengadaan pesawat militer.
Dia pun menunggu janji Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada uji kelayakan dan kepatutan, Rabu 1 Juli kemarin, yang akan fokus pada pengadaan alutsista baru. Gatot berjanji merealisasikannya jika resmi menjabat sebagai Panglima TNI.
"Melihat sikap calon panglima TNI kemarin, sesuai dengan sikap politik Komisi I, untuk mendorong pemerintah tidak membeli yang bekas. Kalau bekas seperti tank atau mobil itu kan hanya mogok, tetapi kalau pesawat bekas, ya pasti berhenti di udara kan," ujar Tantowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Politisi Golkar itu pun menjelaskan butuh anggaran minimal Rp 300 triliun dan idealnya mencapai Rp 600 triliun untuk memenuhi alutsista baru.
"Bicara anggaran pengamanan NKRI, itu kan dibutuhkan minimum Rp 300 triliun. Tapi kalau idealnya itu, (anggarannya) 2 kali lipat, artinya mencapai Rp 600 triliun. Tapi kan kita punya ruang terbatas di anggaran. Kan tidak mungkin juga anggaran negara melonjak hingga 300 persen. Karena itu, anggarannya sesuai batas kewajaran yang bisa diambil dari APBN," jelas Tantowi.
Walaupun tak mencapai angka Rp 300 triliun, Tantowi menuturkan nominal anggaran itu sudah naik pesat. Pada 2009 anggarannya hanya Rp 33 triliun.
"Sekarang kan sudah Rp 106 triliun. Itu kan mendekati biaya minimum. Meskipun itu tidak ideal, masih jauh (dari anggaran ideal)," pungkas Tantowi. (Bob/Yus)
Anggota Komisi I DPR: Anggaran Alutsista Indonesia Belum Ideal
Negara butuh dana minimal Rp 300 triliun untuk pengadaan alutsista baru.
diperbarui 02 Jul 2015, 13:51 WIBPara prajurit mempersiapkan kendaraan tempur tank dalam Latihan Gabungan TNI 2014, Senin (19/5/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Membuat Skala Prioritas yang Efektif untuk Mencapai Tujuan
Masak Gulai di Kuali Besar, Bobon Santoso Ikut Ramaikan Kampanye Ridwan Kamil-Suswono di Kalibaru
Berunjuk Rasa, Masyarakat Adat Minta Perhatian G20 Dalam Penanganan Krisis Iklim
5 Kondisi Istri Diperbolehkan Keluar Rumah Tanpa Izin Suami, Penting untuk Muslimah
7 Resep Gohyong Ayam, Hidangan Legendaris Khas Peranakan
Cara Membuat Sup Makaroni: Resep Lezat dan Bergizi untuk Keluarga
Ekado Adalah Hidangan Lezat dari Jepang yang Berbahan Telur Puyuh, Berikut Langkah Membuatnya
Cara Pakai Face Mist yang Tepat untuk Kulit Sehat dan Segar
Cara Print Hitam Putih di Word dan Masalah Umum yang Wajib Diketahui
Cara Reproduksi Manusia: Proses, Sistem, dan Kesehatan Reproduksi
Cara Restart Laptop Pakai Keyboard untuk Windows dan MacBook
Siapa Sangka, Ternyata 5 Makanan Ini Tidak Memiliki Protein Setinggi yang Kita Kira