Liputan6.com, Jakarta - Krisis ekonomi dunia berdampak pada anjloknya harga komoditas di Indonesia. Hal ini juga berimpilikasi pada penurunan pendapatan di daerah yang menggantungkan hidup pada komoditas daerah seperti nikel, timah, dan karet.
"Saya tahu banyak daerah defisit tahun ini. Kita memahami kalau daerah tidak bisa 100 persen pendapatan daerahnya. Kurangi dari sekarang rencana tidak penting, mana prioritas dan mana tidak prioritas. Jangan pendapatan turun, pengeluaran tidak diturunkan," kata JK, dalam Rakernas Keuangan Daerah, di Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Salah satu cara agar daerah tidak terpengaruh dengan lesunya ekonomi dunia adalah melakukan penghematan. Misalnya, mengurangi belanja pegawai seperti gaji, atau tidak melakukan studi banding.
JK juga menyarankan agar tidak mempekerjakan pegawai untuk mengisi posisi yang tak terlalu penting. Di zaman komputerisasi ini, pekerja manusia bisa dikurangi.
"Bupati jangan bangga kalau banyak pegawainya. Karena itu justru menyulitkan. Salah satu masalah Yunani itu terlalu banyak pegawai, pensiun tinggi, dana sosial tinggi, itu memang penting tetapi harus seimbang," jelas dia.
Selain itu, Bos Kalla Grup ini menuturkan investasi di daerah perlu dipercepat sehingga kekurangan pendapatan daerah bisa ditopang.
Hal ini niscaya bisa menutupi kekurangan dari turunnya harga komoditas. "Karena hanya ini yang bisa menopang kekurangan-kekurangan akibat turunnya harga komoditas tadi," tandas JK.(Alv/Nrm)
Advertisement