Kekesalan Ayah Karena 2 Anaknya Korban Hercules Lambat Diserahkan

Padahal, dia masih mengenali wajah anaknya yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 02 Jul 2015, 18:42 WIB
Dari 141 kantung jenazah, baru 4 jenazah korban sipil yang teridentifikasi.

Liputan6.com, Medan - Deddi Aprianto kesal. Sudah lama dia menunggu di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatra Utara. Jenazah kedua anaknya belum juga diserahkan oleh tim identifikasi dengan alasan masih dalam proses identifikasi.

Padahal, dia masih mengenali buah hatinya yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara.

Dia menyesalkan lambatnya proses pemulangan kedua anaknya, Rizki Budi Prakarsa (20) dan Renaldo Widianto Putra (15).

"Wajah mereka masih saya kenali. Bajunya masih lengkap, dompetnya ada. Rizki pakai baju putih celana loreng, adiknya kaos merah dengan celana jin," jelas Deddi di RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Kamis (2/7/2015).

Menurut dia, kedua buah hatinya berkeinginan melanjutkan pendidikan di Natuna. Hal itulah yang mendesak mereka menumpang pesawat Hercules ke Natuna. Rizki, lanjutnya, ingin menjadi anggota TNI. Rencananya, dia mendaftar di Natuna. Sementara Renaldo akan masuk SMK Migas di Natuna setelah lulus SMP.

Dia berharap pihak Pusdokkes cepat menyerahkan jenazah kedua putranya agar bisa segera dikebumikan. Namun, dia harus menunggu lebih lama.

"Kita manusia bukan binatang. Kecuali jenazah anak saya tidak dikenali lagi. Lah ini lengkap ada askesnya, KTP-nya, sampai fotonya," pungkas Deddi. (Bob/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya