Surat Utang Negara Laris, Kepercayaan Investor Asing Besar

Kemenkeu merilis Surat Utang Negara (SUN). Hasilnya, dari target Rp 12 triliun, yang meminati mencapai Rp 40 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jul 2015, 20:45 WIB
Anggapan kaum wanita itu boros ternyata meleset. Dalam berinvestasi, wanita terbukti lebih jago.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungakapkan kepercayaan asing untuk berinvestasi di Indonesia masih tinggi. Hal tersebut bisa terlihat dari minat terhadap Surat Utang Negara (SUN).

Pekan lalu Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis Surat Utang Negara (SUN). Hasilnya, dari target Rp 12 triliun, yang meminati mencapai Rp 40 triliun.

"Kalau dihitung kasar 3,5 kali, bagus tak hanya menurunkan yield tapi punya ruang," kata Bambang, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Dia menambahkan, dari SUN yang dilepas tersebut 35 persen merupakan milik asing. Ini pertanda jika kepercayaan minat investasi di Indonesia masih tinggi. "Dari incoming yang masuk ada sekitar 35 persen asing minat asing besar," tutur dia.

Meski akan menaikkan kepemilikan asing di Indonesia melalui SUN, kata dia, hal tersebut tak perlu terlalu dikhawatirkan. Pasalnya, asing yang memiliki SUN, memilki karakter investasi jangka panjang dan berasal dari bank sentral negara lain.

Bambang membedakan tiga kelompok investor dalam meminati SUN. Pertama hanya keuntungan sesaat ini. Investor ini gampang masuk atau keluar kalau kondisi tidak bagus.

Kedua, investor dengan orientasi jangka panjang. Mereka akan mencari investasi berjangka 10 tahun, dengan sifat lebih konsumtif.

Kemudian ada kelompok investor bank sentra. Tidak hanya Bank Indonesia tapi bank sentral negara lain. "Yang memegang surat utang negara kita dari asing kelompok kedua dan ketiga. Risiko tetap ada tapi tetap kecil. Kelompok jangka panjang dan kelompok bank sentral," pungkasnya.(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya