Polda Sulselbar Bentuk Tim Pemburu Pembunuh Anggota Polres Gowa

Polisi mencurigai 2 orang sebagai pelaku pembantaian anggota Polres Gowa. Namun, keduanya belum ditetapkan sebagai tersangka.

oleh Eka Hakim diperbarui 02 Jul 2015, 20:23 WIB
Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Makassar - Sebanyak 5 anggota Patroli Kota (Patko) Satuan Sabhara Polres Gowa diserang orang tidak dikenal di Bundaran Samat, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulsel, pukul 00.45 Wita, Kamis (2/7/2015). Seorang di antaranya meninggal dunia dan 2 orang luka berat akibat sabetan golok di seluruh tubuhnya.

Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes F Barung, mengatakan Kapolda Sulselbar Irjen Anton Setiadji menginstruksikan pembentukan tim khusus yang bertugas mengejar para pelaku.

"Jadi tim khusus sudah dibentuk untuk mengejar para pelaku. Di mana tim khusus terdiri dari seluruh satuan kerja jajaran Polda Sulselbar," kata Barung dalam keterangan pers di Media Center Polda Sulselbar, Kamis (2/7/2015).

Menurut dia, kasus yang menewaskan Brigadir Polisi Irvanuddin itu merupakan tindakan yang biadab dan sangat sadis. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat segera menghubungi polisi jika memiliki informasi tentang keberadaan para pelaku.

Mencurigai 2 Orang

Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini secara insentif. Jajaran Polda Sulselbar telah memeriksa sejumlah saksi-saksi, baik yang berada di sekitar TKP maupun di luar TKP.

"Ada dua orang yang kita curigai, masih dalam pemeriksaan lebih mendalam. Belum kita tetapkan sebagai tersangka karena masih penyelidikan mendalam. Sementara motifnya juga masih dalam penyelidikan karena sebelumnya diketahui korban tak pernah ada masalah baik dari internal keluarga, pribadi korban dengan orang luar maupun masalah lainnya," jelas Barung.

Kejadian itu berawal saat 5 orang anggota patroli kota (patko) satuan Sabhara Polres Gowa ‎melaksanakan tugas dan menetap di Bundaran Samata. Tiba-tiba dari arah daerah Pattallassang, datang 4 mobil di antaranya jenis Avanza hitam dan Xenia merah.

Ada sekitar 20 orang yang tak dikenal keluar dari mobil-mobil itu. Mereka kemudian langsung menyerang kelima personel patko dengan menggunakan parang. Setelah melakukan pengeroyokan, para pelaku langsung meninggalkan tempat kejadian menuju arah Jalan Hertasning, Makassar‎.

Brigpol Irvanuddin meninggal akibat luka terbuka pada bagian leher belakang, telinga kiri terputus, luka terbuka pada bagian lengan kanan dan bahu kanan.

Sementara, Brigpol Mus Muliadi mengalami luka sabetan pada bagian tengah pungung, luka tusuk di pantat sebelah kiri, 2 luka tusuk pada paha kanan dan luka tusuk pada bagian betis kiri. Sementara Bripda Usman mengalami luka terbuka pada bagian kepala belakang.

‎Dua anggota lainnya berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian dan berhasil selamat. (Bob/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya