Ramadan, Titik Balik Tabah Penemuan

SEMUA orang pasti punya masa lalu. Ada yang menyenangkan dan menyedihkan. Bahkan ada masa lalu yang gelap sehingga tak mau kembali terulang. Masa lalu yang buram ini pernah dirasakan aktor, Tabah Penemuan. Dia pun bersyukur karena cahaya telah menuntunnya. Pemeran watak ini pernah masuk ke dunia ...

oleh Liputan6 diperbarui 28 Sep 2007, 16:09 WIB
SEMUA orang pasti punya masa lalu. Ada yang menyenangkan dan menyedihkan. Bahkan ada masa lalu yang gelap sehingga tak mau kembali terulang. Masa lalu yang buram ini pernah dirasakan aktor, Tabah Penemuan. Dia pun bersyukur karena cahaya telah menuntunnya. Pemeran watak ini pernah masuk ke dunia narkotika dan obat-obatan berbahaya. Tak hanya sebagai pemakai, dia juga menjadi bandar narkoba. Tabah juga pernah sebagai penjual koran di pinggir jalan, kernet angkutan gelap sampai pembantu sopir truk pengangkut barang. Puncaknya adalah saat dia terlibat dalam jaringan mafia narkoba. Dari hari ke hari keadaan Tabah makin mengenaskan. Dia selalu menambah dosis agar tidak sakau. "Kalau bangun tidur belum kena itu [narkoba], rasanya belum hidup," tutur Tabah. Meski menjadi orang "rusak", nasib masih menaunginya. Tabah diterima casting film dengan honor lumayan besar. Namun profesi baru itu tak membuat Tabah jera meninggalkan pekerjaan lama. Sebaliknya, sejak menjadi artis dia semakin bertingkah. Bahkan Tabah mencekoki sejumlah kru untuk memakai narkoba. "Bayangin, nggak ada satu orang kru pun yang nggak gue cekokin," Tabah menjelaskan. Seiring makin rusaknya pribadi artis yang juga suka membaca puisi ini, rupanya Allah masih sayang padanya. Tabah berubah 180 derajat. Titik balik Tabah didapat saat Ramadan pada tahun 1998. Kala itu Tabah seperti dikelilingi bayangan hitam. Dia takut kalau waktu itu adalah ajalnya. Nah, saat itulah dia berjanji akan bertobat apabila Allah memberi umur panjang. Pria berjenggot ini menepati janjinya. Mukjizat pun muncul dalam hidupnya. Tabah sama sekali tidak merasakan ketagihan (sakaw) barang memabukkan. Sebagai rasa penyesalan dan wujud syukur, dia bertekad menjadi pendakwah syiar agama. Atas pengalaman Tabah, komedian Akri yang kini juga terjun ke bidang syiar agama berujar manusia memiliki sifat benar dan salah. Tak selamanya yang benar selalu benar. Demikian pula orang yang salah akan selalu salah. "Suatu saat akan ada masanya dia benar," kata Akri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya