Relawan Jokowi: Tragedi Hercules Momen Benahi Alutsista

Agenda mendesak Panglima TNI yang baru ialah modernisasi alutsista.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Jul 2015, 22:36 WIB
Presiden Jokowi meraba bodi sebuah helikopter di Pameran Alutsista TNI AD, Jakarta, Rabu (17/12/2014). (LIputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Modernisasi alat utama sistem pertahanan dinilai merupakan sebuah keharusan. Apalagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meminta perombakan mendasar terkait manajemen alutsista.

"Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) dukung penuh modernisasi TNI. Kasus tragis Hercules di Medan jadi refleksi betapa urgen pembenahan pada alutsista," kata Ketua Umum DPP ABJ Veldy Reynold di Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Menurut dia, agenda mendesak Panglima TNI yang baru ialah modernisasi alutsista. "Pembenahan dan penguatan TNI termasuk modernisasi alutsista sudah jadi agenda Presiden yang harus dilakukan Panglima TNI yang baru," ujar Veldy.

Selain itu, dia mengapresiasi Komisi I DPR karena telah menyetujui Kepala staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun.

"Kami apresiasi atas langkah DPR yang langsung setuju dengan pilihan presiden kepada Pak Gatot sebagai Panglima TNI. Pengalaman dan profesionalisme Pak Gatot sudah teruji," kata dia.

Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal DPP ABJ Ronny Talapessy. Menurut Ronny, pengangkatan Gatot tentu menjadi bagian dari penguatan institusi TNI dalam menopang program Nawa Cita Presiden Jokowi.

"TNI harus solid, modern tetapi harus tetap berwajah humanis dan mengayomi rakyat sebagai pemegang kedaulatan," kata dia.

Komisi I DPR memutuskan menyetujui Gatot menjadi Panglima TNI. Keputusan itu diambil secara aklamasi tanpa ada satu pun fraksi yang menolak.

"Komisi I DPR secara musyawarah mufakat memutuskan menyetujui Jenderal Gatot Nurmantyo yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq di ruang rapat Komisi I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 1 Juli 2015 malam.

Hasil keputusan akan dilaporkan ke Badan Musyawarah DPR yang selanjutnya diambil persetujuan dalam rapat paripurna. Setelah disahkan di paripurna, DPR akan menyerahkan hasil uji kelayakan dan kepatutan ini kepada Presiden Jokowi.

Selanjutnya, Presiden Jokowi akan melantik Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI. (Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya