Putri Elsa Frozen Dukung 'Elsa' Cilik Korban Rasisme

Karakter Disney Putri Elsa 'Frozen' memberikan dukungan pada gadis cilik yang menjadi korban rasisme.

oleh Dinda Sulistyowati Pranoto diperbarui 03 Jul 2015, 12:00 WIB
Karakter Disney Putri Elsa 'Frozen' memberikan dukungan pada gadis cilik yang menjadi korban rasisme.
Liputan6.com, Jakarta Samara, anak perempuan berusia 3 tahun mengalami peristiwa yang membuatnya trauma. Gadis cilik yang berasal dari keturunan suku Aborigin itu menjadi korban pelecehan berbau rasis.
 
Dilansir dari Dailymail.co.uk, Kamis (2/7/2015), peristiwa itu bermula pada bulan Mei lalu, saat ibu dari Samara yang bernama Rachel Muir membawa gadis cilik itu ke acara anak-anak bertema Disney di Melbourne, Australia.
 
Samara yang berasal dari Kota Ballarat begitu bahagia mengenakan kostum princess Elsa dari film kartun anak fenomenal 'Frozen', tampak tak sabar menunggu untuk menyaksikan idolanya, Putri Elsa.
 
Samara 'Putri Elsa' Cilik
 
Namun, saat tengah mengantre selama kurang lebih 2 jam, tiba-tiba terjadi peristiwa tidak menyenangkan. Seorang wanita bersama anaknya yang juga turut mengantre melontarkan komentar yang bersifat rasis.
 
Menurut pengakuan Rachel, wanita yang ada di depannya menoleh dan berkata kepada Samara, 'Aku tidak mengerti mengapa kamu berdandan seperti Elsa, karena Elsa tidak berkulit hitam."
 
Rachel pun bertanya pada wanita itu apa maksud dari perkataannya. 
 
Namun anak dari wanita itu malah berkata,'Kamu berkulit hitam, dan hitam itu jelek!' ujar bocah tersebut sambil menunjuk Samara.
 
Tentu saja, Samara menangis setelah mendengar kata-kata negatif dari ibu dan anaknya yang tidak suka melihat orang lain karena perbedaan warna kulit itu.
Bayangan akan menikmati momen ajaib yang menyenangkan di acara Disney pun berubah menjadi mimpi buruk bagi Samara.
 
Samara bersama sang ibu, Rachel Muir
 
Menurut Rachel, kejadian tersebut membuat putri kecilnya sangat terluka dan menyebabkan Samara yang periang mendadak menjadi anak yang pendiam. Aktivitasnya terganggu selama beberapa hari, Samara bahkan tidak ingin mengikuti kelas menari tarian Aborigin.
 
Rachel kemudian berbagi kisahnya melalui media sosial Facebook. Kepada teman-teman dan keluarganya, Muir ingin menyampaikan pesan bahwa rasisme sama sekali bukan hal yang baik dan membahayakan generasi mendatang. Kisah Rachel pun banyak diketahui orang dan menuai rasa simpati. Banyak yang memberikan dukungan kepada Samara si 'putri Elsa'.
 
Namun bagi Samara, semua itu tidaklah sebanding dengan apa yang ia terima langsung dari idola kesayangannya. Melalui pesan video, Queen Elsa sendiri menyapa Samara dan memberikan dukungannya.
 
Samara
 
"Halo Samara, saya Elsa, Ratu Arendelle. Saya mendengar cerita tentang kamu dan saya hanya ingin bilang halo," demikian dikatakan karakter Disney 
berpakaian ala Queen Elsa.
 
"Saya ingin bilang agar kamu tetaplah menjadi diri kamu sendiri dan... let it go!," tambahnya mengutip kata-kata yang begitu populer di kalangan anak-anak penggemar Film Frozen.
 
Pesan tersebut telah diatur oleh seorang staf Disney World yang kebetulan berasal dari Kota Ballarat. Menurut laporan surat kabar di kota itu, Samara begitu terkejut mendapat pesan langsung dari idolanya.
 
"Dia ulang-ulang terus kalimat ini, "Dia bicara untukku, dia bicara untukku" dan kami pun menangis bahagia," tutur Rachel. (Dsu)
 
 
Baca Juga:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya