Analis: Facebook Tak Akan Beli Twitter

Berkaca pada sejumlah akuisisi besar Facebook sebelumnya, Twitter saat ini dinilai masih kalah pamor.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Jul 2015, 08:14 WIB
Mark Zuckerberg (telegraph)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook kerap dikabarkan tertarik mengakuisisi Twitter. Namun menurut analis Sun Trust, Robert Peck, rencana akuisisi tersebut tidak masuk akal.

Berkaca pada sejumlah akuisisi besar Facebook sebelumnya, seperti WhatsApp dan Instagram, Twitter saat ini dinilai masih kalah pamor.

"Jika Anda melihat apa yang telah dilakukan Zuckerberg (CEO Facebook), maka pemikirannya sudah sangat maju," kata Peck, seperti dilansir Business Insider, Minggu (5/7/2015).

Seperti diketahui, Facebook mengakuisisi Instagram senilai US$ 1 miliar pada 2012, WhatsApp senilai US$ 19 miliar dan Oculus US$ 2 miliar. Zuckerberg juga dilaporkan pernah mencoba membeli Snapchat senlai US$ 3 miliar pada 2013, tapi ditolak oleh sang CEO, Evan Spiegel.

Semua perusahaan tersebut memiliki kesamaan yaitu memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Instagram dan WhatsApp, misalnya, mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.

Sedangkan Twitter saat ini dinilai tidak lagi semenarik beberapa tahun silam. Pertumbuhan pengguna baru situs microblogging tersebut dinilai melambat.

Facebook sendiri dilaporkan pernah menawarkan US$ 500 juta dalam bentuk saham untuk membeli Twitter pada 2008, tapi tidak berhasil. Akuisisi saat itu masih dinilai masuk akal, ketimbang sekarang.

"Saat ini dengan kondisi perusahaan yang berubah, maka tidak akan sesuai dengan uang yang dikeluarkan," Peck menilai.

(din/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya