Disahkan Jadi Kepala BIN, Sutiyoso Minta Anggaran Rp 10 Triliun

Sutiyoso mengatakan, kekuatan BIN jauh dari kebutuhan, apalagi Pilkada serentak diikuti 269 wilayah.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Jul 2015, 14:17 WIB
Calon kepala BIN, Sutiyoso mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test), di Gedung Komisi I DPR, Jakarta, Selasa (30/6/2015). Sutiyoso merupakan calon tunggal Kepala BIN yang diajukan Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat paripurna DPR mengesahkan Letjen Purn TNI Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Usai pengesahannya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku meminta anggaran hingga Rp 10 triliun guna menyokong kerja-kerja intelijen.

"Kalau ditanya idealnya, kita minta Rp 10 triliun," kata pria yang akrab disapa Bang Yos itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Bang Yos mengatakan, dana sebesar itu merupakan dana operasional setahun. Terlebih pada akhir 2015, pemerintah mempunyai hajatan demokrasi melalui gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember.

"Jadi begini, kekuatan BIN jauh dari kebutuhan, apalagi Pilkada serentak diikuti 269 wilayah," ‎ujar dia.

Usai dilantik, Bang Yos ingin memprioritaskan anggotanya mengisi tiap wilayah di Indonesia. Lantaran saat ini kata dia, anggota BIN harus meng-cover 3 kabupaten sekaligus.

"Prioritas utama mengisi di daerah, karena saat ini satu anggota memegang 3 kabupaten, makanya saya ingin tambah, kaitannya dengan panglima, anggota (BIN) bisa militer atau sipil," tandas Bang Yos. (Mvi/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya