Saham Ambruk, Harta Orang Kaya di China Tergerus Rp 452 Triliun

Para pengusaha terkaya di China harus kehilangan harta hingga Rp 452 triliun setelah harga-harga saham di Shanghai terjungkal

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 04 Jul 2015, 02:30 WIB
(Foto: Nydailynews)

Liputan6.com, Shanghai - Setelah sukses bangkit dari nol hingga menjadi salah satu wanita terkaya di dunia, kini Pendiri Lens Technology, Zhou Qunfei harus menelan kenyataan pahit. Dirinya bersama sejumlah pengusaha terkaya lain di China, jika digabungkan, telah kehilangan harta hingga US$ 34 miliar atau Rp 452,5 triliun hanya dalam sehari. (kurs: Rp 13.309/US$)

Melansir laman Sydney Morning Herald, Sabtu (4/7/2015), penurunan bulanan terparah pada saham-saham China telah menghapus lebih dari Rp 452,5 triliun harta orang-orang terkaya di China dan Hong Kong pada Juni.

Dari 45 orang kaya yang ditelusuri indeks Bloomberg Billionaires, lebih dari 80 persen miliarder kehilangan hartanya saat bursa saham Shanghai anjlok sebulan lalu.

"Kekayaan para miliarder sangat bergantung pada naik dan turunnya nilai saham. Saat pasar tak stabil seperti sekarang, kekayaan mereka berkurang," kata analis di Capital Securities Corp., Zhang Lu.

Zhou, merupakan salah satu orang terkaya di China yang harus melihat hartanya berkurang begitu saja. Kekayaannya tercatat menurun US$ 4,8 miliar sepanjang Juni setelah saham perusahaannya anjlok 36 persen.

Zhou sempat menjadi wanita terkaya di China setelah perusahaannya melantai di bursa pada Maret lalu. Tak sendirian, kekayaan pimpinan Beijing Xinwei Telecom Technology Group Wang jing juta tercatat berkurang dari US$ 9,5 miliar menjadi US$ 6,9 miliar.

Sementara itu, pengusaha properti Lee Shau Kee kehilangan hartanya senilai US$ 1,5 miliar dari total kekayaan US$ 19,3 miliar. Berkurangnya kekayaan Lee terjadi setelah saham perusahaannya yang terdaftar di bursa Hong Kong menurun 6,7 persen sepanjang Juni. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya