Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menyampaikan protes terhadap Presiden Joko Widodo. Ia mengaku resah lantaran isu reshuffle atau perombakkan kabinet semakin ramai dibicarakan saat ini.
Padahal, banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh pemerintah, khususnya persiapan pemerintah menghadapi lonjakan harga jelang Lebaran.
"Saya sampaikan Presiden, Pak sekarang kita sedang menghadapi bulan Ramadan, tolong protes pertama, pemerintah siapkan kebutuhan Ramadan dan Lebaran ini, tapi juga harganya terjangkau. Kedua, Pak Lebaran itu perpindahan masyarakat luar biasa banyaknya, jutaan orang. Jadi tidak mudah," ujar Zulkifli usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2015).
Melihat situasi tersebut, menurut Ketua Umum Partai Amanan Nasional (PAN) itu, tidak baik bila isu reshuffle terus digembar-gemborkan. Apalagi, saat ini para menteri tengah sibuk memikirkan masalah perekonomian seperti lonjakan harga bahan pokok dan terus melemahnya nilai tukar rupiah saat ini.
"Nah saya kira tidak bijak kalau kita ramai soal reshuffle di bulan suci Ramadan, sementara menterinya lagi pontang-panting kerja sana-sini mukanya sampai bengeb-bengeb ya," kata dia.
Ia berharap, di bulan Ramadan ini, Presiden Jokowi dan para menteri di Kabinet Kerja tidak memikirkan persoalan reshuffle. Masalah perombakkan kabinet lebih baik dibahas setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Saya kira setelah Lebaran lah. Apakah nanti akhir Agustus atau September terserah, baru membicarakan soal itu sudah layak. Nah, sekarang fokus dulu soal itu," ucap dia.
Protes itu pun kata Zulkifli direspon positif oleh Presiden Jokowi. Zulkifli mengatakan, Presiden Jokowi tidak akan melakukan reshuffle saat bulan Ramadan.
Advertisement
"Beliau setuju. Maksudnya jangan sekarang, nanti. Kasihan itu menteri-menteri mukanya bengeb," tandas Zulkifli. (Mvi/Mut)
Baca Juga