Liputan6.com, Santiago - Perhelatan Copa America 2015 bisa dibilang menjadi kemenangan pelatih Argentina. Betapa tidak, 4 orang Argentina mampu mengantarkan tim masing-masing melaju ke babak semifinal.
Setidaknya, fenomena ini menggambarkan kalau pelatih Argentina menjadi primadona di kawasan benua Amerika Selatan. Empat pelatih itu adalah, Gerardo Martino (Argentina), Jorge Sampaoli (Chile), Ramon Diaz (Paraguay) dan Ricardo Gareca (Peru).
Advertisement
Dari kuartet pelatih tersebut, Sampaoli menjadi pelatih terlama yang menangani Chile. Sampaoli telah menangani Chile sejak 2012. Bahkan Sampaoli; pelatih berkepala plontos itu membawa "gerbong" Argentina.
Ya, seluruh staff Chile warga negara Argentina. Sedangkan, dua pelatih lainnya Ramon Diaz dan Martino sama-sama baru bertugas sejak 2014. Bahkan, pelatih Peru, Ricardo Gareca baru menukangi Peru sejak 2015.
Sebenarnya, ada satu nama lagi yaitu Jose Pekerman. Namun, pelatih 65 tahun yang menangani Kolombia itu harus rela timnya tersingkir di babak perempat final. Kolombia dipulangkan Argentina melalui fase adu penalti.
Menurut Diaz, gambaran tersebut memberikan gambaran betapa Argentina memiliki pelatih berkualitas. Setidaknya, terdapat 6 pelatih asal Negeri Tango yang ambil bagian di turnamen ini."Ada enam pelatih Argentina. Itu berarti para pelatih bisa menunjukkan kemampuan di level internasional, seperti halnya para pemain," kata Diaz.
Diaz sendiri sempat menjadi tandem pemain legendaris Argentina, Diego Maradona di barisan depan. Diaz memperkuat Albiceleste periode 1979 hingga 1982 dengan mengantongi 22 caps menorehkan 10 gol.
Dan akhir pekan ini, Minggu 5 Juli 2015 pagi hari WIB besok, giliran Martino dan Sampaoli yang bakal berhadapan di partai final. Tapi siapa pun pemenangnya, tidak salah kalau Copa America 2015 ini kemenangan Argentina.