Masinton PDIP: Ada 3 Pembantu Presiden Mengejek-ejek Jokowi

Namun, anggota Komisi III DPR RI itu enggan membeberkan nama-nama pembantu Presiden Jokowi tersebut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 05 Jul 2015, 23:17 WIB
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah ramai rekaman salah satu menteri yang menjelek-jelekkan Presiden Jokowi, politisi PDIP Masinton Pasaribu mengungkapkan ada lagi pembantu presiden yang juga menjelek-jelekkan pria bernama lengkap Joko Widodo tersebut.

"Tidak hanya 1. Ada 3 pembantu presiden yang mengejek-ngejek Presiden (Jokowi). 2 Jabatannya sebagai menteri, 1 lagi setingkat menteri," ucap Masinton dalam diskusi 'Siapa Kena Reshuflle?' di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2015).

Namun, anggota Komisi III DPR RI itu enggan membeberkan nama pembantu Presiden Jokowi tersebut. Dia hanya mengatakan, kalau data terkait hal tersebut sudah lengkap dimiliki oleh partainya.

"Dua lagi, satu menteri yang ada di pelabuhan, ketika waktu sidak soal (dwelling time) itu ada delapan kementerian di sana. Satu lagi setingkat menteri, di dalam Istana. Dan dia bicara sama, kurang lebih seperti itu. Bicara di dalam komunitasnya," beber dia.

Masinton menekankan, apa yang dia katakan tersebut bukan bertujuan memfitnah para pembantu presiden. Justru, dia berujar, ketiga pembantu presiden itu‎lah yang telah melakukan fitnah lantaran telah mendiskreditkan Jokowi.

"Ketiganya setiap hari ada sama Presiden terus, itu bukan fitnah. Justru orang yang mendegradasikan Presiden itu tidak ngerti apa-apa itu yang fitnah," tandas Masinton.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan, ada menteri yang menghina Presiden Jokowi. Hinaan ini pun terekam dan sudah didengar langsung oleh Jokowi.

"Siapa menteri tersebut yang dalam tanda petik tidak loyal, apalagi mengecilkan arti Presiden. Saya sebagai Mendagri ada datanya, saya kira Pak Presiden sudah tahu‎," ucap Tjahjo usai buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Minggu 28 Juni 2015. (Ans/Dan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya