Liputan6.com, Santiago - Argentina kalah 1-4 dari tuan rumah Chile di final Copa America 2015 lewat drama adu penalti pada laga yang digelar di Estadio Nacional Julio Martinez Pradanos, Minggu 5 Juli 2015 lalu.
Keberhasilan Chile mengalahkan Argentina membuat pasukan Jorge Sampaoli mengukir sejarah menjuarai Copa America untuk kali pertama.
Sementara itu, pelatih Argentina, Gerardo Martino, menegaskan bahwa ia akan tetap bersama timnya untuk Piala Dunia 2018, meski kalah di final Piala Amerika.
Martino mengatakan, timnya seharusnya memenangi pertandingan atas Chile jika dilihat dari permainan selama 120 menit.
"Sepanjang 120 menit pertandingan cukup seimbang. Tapi, Argentina seharusnya menang. Kami mencoba segalanya. Kami punya beberapa peluang seperti dari Nico Otamendi, Pocho Lavezzi, dan tentunya Gonzalo Higuain di akhir pertandingan," katanya.
"Kekalahan seperti ini tidak akan mengubah analisis saya," kata Martino yang masih merasa yakin dengan kekuatan timnya.
Advertisement
Menurut Martino, Higuain khususnya punya peluang besar mencetak gol saat perpanjangan waktu. Ia juga gagal saat adu penalti.
Argentina, katanya, akan tetap dengan cara yang sama untuk menghadapi pertandingan kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018. Martino menegaskan dirinya tidak akan mengubah susunan pemain dan taktik dalam tim Argentina untuk laga-laga mendatang.(Ian/Ary)
Baca juga:
Demi Moto GP, Sirkuit Sentul Dipermak Desainer Sirkuit Dunia