‎Menhub Jonan Resmikan Stasiun Kereta Api Palmerah

Perombakan stasiun tersebut dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Jul 2015, 10:25 WIB
Ignasius Jonan saat memberikan sambutan dalam acara Sertijab Menteri Perhubungan, Jakarta, Kamis (30/10/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bagian dari peningkatan pelayanan, Stasiun Kereta Api Palmerah, Jakarta Barat berbenah. Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan meresmikan Stasiun Palmerah, paska renovasi, siang ini (6/7/2015). Perombakan stasiun tersebut dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Jonan rencananya akan meresmikan Stasiun Kereta Api di Palmerah pada pukul ‎12.00 WIB. Dari pantauan Liputan6.com, ‎wajah Stasiun Palmerah berubah total sejak renovasi beberapa bulan lalu.

Stasiun yang melayani rute Tanah Abang-Merak ini kini tampak lebih bersih, tertata rapi dan lebih besar, sehingga sangat nyaman bagi para penumpang kereta api.

"‎Pak Menhub jadi meresmikan Stasiun Palmerah jam 12.00," ucap Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin ini.

‎Menhub Jonan Resmikan Stasiun Kereta Api Palmerah (Fiki Ariyanti/Liputan6.com)


Hal senada juga disampaikan Humas ‎PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop I, Bambang S Prayitno. Dia mengatakan, aecara peresmian ini diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan.

"Jadi peresmiannya, kepastian waktunya belum tahu, informasinya di kisaran jam 11.00 atau 12.00. Karena penyelenggaranya Kementerian Perhubungan," cetus dia.

Sebelumnya  Hermanto mengatakan, setelah renovasi Stasiun Kereta Palmerah dapat menampung 30 ribu penumpang setiap hari dari sebelumnya yang hanya mampu menampung 10 ribu penumpang per hari.

Kemenhub, katanya, merancang jaringan angkutan massal berbasis rel untuk kawasan Jabodetabek. Proyek pengembangan jaringan kereta ini akan berlanjut sampai 2030.

Sementara total kebutuhan investasi pengembangan jaringan kereta Jabodetabek tersebut mencapai Rp 582,05 triliun. Investasi tersebut dipenuhi dari APBN, skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan murni swasta.  (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya