Pesawat Tenaga surya Pecahkan Rekor Penerbangan Jarak Terjauh

Pesawat ini menempuh perjalanan sejauh 6437 km dari Jepang ke Hawaii.

oleh Indy Keningar diperbarui 06 Jul 2015, 13:30 WIB
Menempuh perjalanan 6437 km dari Jepang ke Hawaii.

Liputan6.com, Oahu, Hawaii Sebuah pesawat satu pilot yang dijalankan dengan tenaga surya, telah mencatat sejarah dunia penerbangan dan sumber energi terbarukan.

Pesawat ini mampu terbang hingga jarak 4000 mil (6437 km) dalam perjalanan dari Jepang ke Hawaii tanpa berhenti dan tanpa menggunakan bahan bakar. Pesawat mendarat pada hari Jumat pagi hari di bandara Kalaeloa di pulau Oahu.

Perjalanan dari Jepang ke Hawaii merupakan yang terlama dari semua perjalanan keliling dunia yang pernah dilakukan pesawat Solar Impulse 2. Pesawat tersebut lepas landas dari Jepang pada hari minggu sore, setelah tim memutuskan bahwa cuaca aman untuk penerbangan. Kru pesawat sudah mencoba terbang ke Hawaii pada akhir Mei lalu, namun penerbangan dibatalkan pada saat pesawat sudah setengah jalan akibat cuaca buruk, dilaporkan dari Huffington Post.

Pesawat memiliki kecepatan maksimal 90 mph (145 km/jam), dan hanya menggunakan kecepatan 40 mph (64 km/jam) selama penerbangan, yang artinya, perjalanan memakan waktu 117 jam dan 52 detik, hampir lima hari. Pilot penerbangan, Andre Borschberg, mendapat waktu tidur selama 20 menit.

Sebagai perbandingan, Boeing 777 yang memiliki kecepatan 966 km/jam, bisa melakukan perjalanan dengan jarak sama selama 8,5 jam.

Solar Impulse 2 memecahkan rekor dengan penerbangan terakhirnya, termasuk jarak terjauh untuk penerbangan tenaga surya, durasi terlama untuk penerbangan tenaga surya, dan penerbangan tanpa henti dengan pilot terlama, yang terwujud karena pesawat tidak perlu isi ulang bahan bakar.

“Penerbangan antarbenua ke Hawaii menunjukkan jika solusi teknologi untuk terbang dengan pesawat dari siang dan malam tanpa bahan bakar, artinya ada potensi untuk teknologi efisien yang sama untuk digunakan dalam hidup sehari-hari, dan untuk mewujudkan hemat energi sehingga dapat menekan emisi karbon,” ungkap Bertrand Piccard, salah satu penemu Solar Impulse pada hari Jumat lalu.

Pesawat percobaan ini dibuat sebagian besar dari serat karbon. Ada 17.248 sel tenaga matahari di sayapnya yang mengisi kembali empat batere polimer lithium, sehingga bisa terbang di malam hari. Pesawat ini terbilang ringan dengan berat 2304.5 kg, namun panjang sayapnya mencapai 236 kaki (72 m), membuatnya kuat melakukan penerbangan jarak jauh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya