Pasca Pengumuman Hasil Referendum, Yunani Kisruh

Para pemuda bentrok dengan polisi usai pengumuman hasil referendum di sepanjang jalan pusat kota Athena, Yunani, (6/7/2015). Yunani Saat ini berstatus negara bangkrut, karena tidak bisa membayar utang-utangnya. (REUTERS/Marko Djurica)

oleh Johan Fatzry diperbarui 06 Jul 2015, 12:15 WIB
20150706-Bentrokan-Pengumuman-Hasil-Referendum-Yunani1
Para pemuda bentrok dengan polisi usai pengumuman hasil referendum di sepanjang jalan pusat kota Athena, Yunani, (6/7/2015). Yunani Saat ini berstatus negara bangkrut, karena tidak bisa membayar utang-utangnya. (REUTERS/Marko Djurica)
Para pemuda bentrok dengan polisi usai pengumuman hasil referendum di sepanjang jalan pusat kota Athena, Yunani, (6/7/2015). Yunani Saat ini berstatus negara bangkrut, karena tidak bisa membayar utang-utangnya. (REUTERS/Marko Djurica)
Polisi anti huru hara menahan seorang pemuda dalam bentrokan di pusat kota Athena, Yunani, (6/7/2015). Yunani Saat ini berstatus negara bangkrut, karena tidak bisa membayar utang-utangnya. (REUTERS/Marko Djurica)
Seorang pemuda melempar bom molotov ke arah polisi saat bentrokan di Athena, Yunani, (6/7/2015). Referendum yang dilakukan rakyat Yunani menghasilkan keputusan menolak syarat utang baru, dari kreditur dari Eropa dan IMF. (REUTERS/Marko Djurica)
Sebuah bom molotov mengenai polisi saat bentrokan usai pengumuman hasil referendum di pusat kota Athena, Yunani, (6/7/2015). Hasil referendum menyatakan 61% warga Yunani menolak kesepakatan utang. (REUTERS/Marko Djurica)
Polisi anti huru hara Polisi menangkap pemuda yang berbuat anarkis saat bentrokan usai pengumuman hasil referendum di pusat kota Athena, Yunani, (6/7/2015). Hasil referendum menyatakan 61% warga Yunani menolak kesepakatan utang. (REUTERS/Marko Djurica)
Polisi membubarkan pengunjuk rasa usai pengumuman hasil referendum di Athena, Yunani, (6/7/2015). Referendum yang dilakukan rakyat Yunani menghasilkan keputusan menolak syarat utang baru, dari kreditur dari Eropa dan IMF. (REUTERS/Marko Djurica)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya