Jumlah Uang Palsu yang Beredar Meningkat

Uang palsu yang beredar sebenarnya mudah terdeteksi dengan cara 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Jul 2015, 13:39 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rasio peredaran uang palsu pada 2015 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 2014 lalu. Di tahun ini, jumlah uang palsu yang ditemukan oleh Bank Indonesia mencapai 15 lembar uang dalam setiap 1 juta lembar uang. Sedangkan di tahun lalu, jumlah uang palsu yang ditemukan tercatat hanya 12 lembar uang palsu dalam setiap 1 juta lembar uang.

"Uang palsu rasio 15 lembar per satu juta. Jadi rasionya kami ukur, jadi membanding jumlah dengan asli," jelas Deputi Gubernur BI, Ronald Waas di Jakarta, Senin (6/7/2015),

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan kenaikan peredaran uang palsu tersebut. Apalagi menjelang Lebaran biasanya juga terjadi kenaikan jumlah uang palsu yang ditemukan.

Agar tak mudah tertipu, Ronald melanjutkan, uang palsu yang beredar ini sebenarnya mudah terdeteksi dengan cara 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang.

Untuk mengantasipasi peredaran uang palsu, Ronald mengatakan telah menjalin kerja sama dengan pihak Kepolisian. Menurutnya, meningkatkan rasio peredaran uang palsu karena aparat melakukan penindakan sebelum uang itu sempat beredar ke masyarakat.  "Dan atas kerjasama polisi kenapa jumlah besar karena banyak menemukan yang belum beredar," katanya.

Lebih lanjut, untuk menghindari kerugian atas uang palsu Ronald mengimbau supaya masyarakat melakukan penukaran di tempat-tempat resmi. "Kami mengimbau untuk tukar di tempat resmi karena keuntungan banyak, kemungkinan dapat uang palsu kecil," tandas dia.

Pecahan uang yang biasanya dipalsukan adalah pecahan Rp 100 ribu, pecahan Rp 50 ribu dan pecahan Rp 20 ribu. Namun memang ada beberapa orang yang memalsukan pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5.000. (Amd/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya