Temui Dubes Jepang, Ketua DPR Dukung Kerja Sama Jokowi-PM Abe

Duta Besar Jepang Yasuaki Tanizaki melakukan pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto.

oleh Gerardus Septian Kalis diperbarui 06 Jul 2015, 17:37 WIB
Ketua DPR RI Setya Novanto memberikan arahan kepada DPRD NTT di Ruang Tamu Ketua DPR RI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/12/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Menindaklanjuti pertemuan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dengan Presiden Joko Widodo terkait kesepahaman mengenai pertahanan, perdagangan dan investasi yang akan ditanamkan di Indonesia, Duta Besar Jepang Yasuaki Tanizaki melakukan pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto.

Dari hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Abe pada Maret 2015, Setya sangat menyambut baik untuk dapat membantu apa yang diperlukan Jepang terkait investasi di Indonesia. "Apa yang perlu didukung, nanti DPR akan menyampaikannya kepada pemerintah," tutur dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2015).

Investasi yang selama ini dijalankan dengan Jepang, lanjut Setya, akan terus dievaluasi guna memberikan kerjasama yang baik antara 2 negara. Investasi Jepang yang terdapat di beberapa sektor selama ini mendapat perhatian khusus karena melihat kualitas yang baik dan dipertanggungjawabkan.

Politisi Partai Golkar itu pun mengatakan, demi menjaga hubungan kerjasama dengan Jepang, ia siap melakukan koordinasi dengan parlemen Jepang. "Akan terus kita tindak lanjuti bersama agar menguntungkan kedua belah negara, kita bersedia jika harus berkunjung ke Jepang," jelas dia.

Setya mengungkap, Jepang sudah menanamkan investasi di Indonesia sebesar US$ 2,4 milliar. Presiden dan DPR pun akan terus mengadakkan pembahasan terkait kemudahan investor menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kami akan menurunkan PPH dan PPN agar bisa meningkatkan pemasukan pajak yang saat ini belum tercapai," tegas Setya.

Duta Besar Jepang Yasuaki Tanizaki mengatakan, sesuai dengan pertemuan dengan Presiden Jokowi bahwa invenstasi lebih berorientasi kepada produksi barang dan tidak hanya di satu bidang tetapi dibanyak bidang.

"Selain fokus utama Jepang adalah manufaktur, kami juga mendukung infrastruktur dengan memberikan sumbangan listrik 3500 MW dan program kereta api cepat Jakarta-Bandung," kata Yasuki. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya