Liputan6.com, Jakarta - Game mobile diklaim sebagai salah satu platform game yang pasarnya diprediksi akan semakin besar dari tahun ke tahun. Namun penetrasi game mobile di Indonesia sendiri dianggap masih lamban dan bahkan pasarnya masih kalah dengan Malaysia.
Rokimas Suharyo, Co-founder & COO developer game lokal Touchten mengatakan bahwa dari segi pasar game mobile di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih berada di posisi keempat.
Advertisement
"Untuk d kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi keempat (pasar game mobile). Urutan pertama adalah Thailand, lalu disusul Malaysia, Singapura, dan kemudian Indonesia," ujar Roki kepada tim Tekno Liputan6.com, Senin malam (6/7/2015) di kantor Smartfren, Jakarta.
Sementara di bawah Indonesia, tambah Roki, bertengger Vietnam diurutan kelima dan Filipina di posisi keenam. Hal ini, katanya, disebabkan karena koneksi internet di Indonesia belum stabil.
"Selain koneksi internet yang belum stabil, Gross Domestic Product (GDP) per kapita kita masih rendah sehingga masih sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki kartu kredit untuk melakukan pembelian game mobile di toko aplikasi," pungkasnya.
Pun demikian, Roki optimis ke depannya Indonesia bisa menjadi nomor satu dalam hal game mobile. Ia mengungkap, dengan diluncurkannya layanan 4G LTE di Indonesia, pecinta game yang bermain game mobile akan semakin meningkat.
"Dengan koneksi internet cepat dan stabil, pelaku industri game akan mendapatkan banyak benefit. Dengan koneksi internet yang lebih stabil, pengguna smartphone akan lebih senang bermain game mobile online dan tak ada gangguan lagi ketika mereka ingin melakukan pembelian game," tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Roki, populasi penduduk di Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Terlebih, Indonesia diprediksi akan memiliki lebih dari 100 juta pengguna smartphone.
Dilaporkan Emarketer, tingginya pengguna smartphone di Indonesia dipicu oleh makin banyaknya penduduk usia muda, dalam beberapa tahun ke depan.
(isk/dhi)