Liputan6.com, Arab Saudi - Lapar dan dahaga. Itu tentu dirasakan umat Islam yang berpuasa pada Ramadan. Namun lapar dan dahaga sungguh tak berarti dibanding ganjaran yang dijanjikan Allah SWT, bagi mereka yang berpuasa.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (7/7/2015), ganjaran yang lebih besar lagi dijanjikan bagi mereka yang di bulan Ramadan ini melakukan ibadah umrah.
Janji kemuliaan itulah yang mendorong kaum muslimin mendatangi Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi. Termasuk kaum muslimin asal Indonesia yang tergabung dalam jamaah umrah Maktour.
Selain umrah, ibadah penting di Masjidil Haram adalah salat wajib 5 waktu dan salat tarawih berjamaah. Bagi yang tak terbiasa, salat tarawih di sini mungkin melelahkan karena lama. Maklum, salatnya terdiri dari 23 rakaat dengan panjang surat satu juz. Tapi sungguh, salat tarawih di Masjidil Haram begitu nikmat.
Sementara itu rangkaian ibadah umrah dimulai dengan menetapkan niat dan mengganti pakaian dengan baju ihram, yaitu lembaran kain tak berjahit. Niat dan memakai ihram ini dilakukan di titik awal umrah atau miqat. Semua tempat di luar tanah haram mekah adalah miqat, tapi ada miqat-miqat yang utama, misalnya Masjid Ji'ronah.
Setelah niat diteguhkan dan kain ihram dikenakan, disunahkan salat sunat ihram lalu jamaah menuju Masjidil Haram untuk melanjutkan prosesi umrah, yaitu thawaf mengelilingi kabah 7 kali. Dan sai, berjalan antara Bukit Safa dan Marwa. Prosesi umrah diakhiri dengan tahalul.
Umrah di bulan Ramadan adalah kemuliaan yang Insya Allah mendatangkan keberkahan dari Allah. (Dan/Ali)
Advertisement