Ini Strategi Bolt Hadapi Operator Seluler Besar

Bolt memiliki tiga strategi jitu yang diyakini bisa menghadapi operator besar saingannya seperti Telkomsel, Indosat, dan XL.

oleh Jeko I. R. diperbarui 07 Jul 2015, 13:20 WIB
PT. Internux selaku pemegang merek dagang Bolt! Super 4G LTE (Bolt) saat ini memiliki satu juta pelanggan (Andina Librianty/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT. Internux (Bolt) semakin memantapkan ambisinya untuk menjadi operator jaringan 4G Long Term Evolution (LTE) teratas di Indonesia.

Sebagai bentuk pemantapan tersebut, operator seluler ini telah membuat strategi untuk menyaingi operator seluler kawakan Indonesia, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Nyatanya, ketiganya juga sedang menggempur jaringan 4G LTE di Tanah Air.

Dicky Moechtar, Chief Executive Officer Bolt menjelaskan bahwa Bolt memiliki tiga strategi untuk bisa semakin eksis menghadapi para operator tersebut. Strategi pertama adalah memastikan kecepatan dan kualitas jaringan yang stabil.

"Nah, strategi selanjutnya, yakni memperluas jangkauan. Layanan Bolt bisa dijumpai di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Medan. Wilayah tersebut sesuai dengan lisensi yang dimiliki Bolt selaku penyelenggara jaringan 4G." ungkapnya ketika ditemui tim Tekno Liputan6.com saat acara buka puasa bersama di Jakarta, Senin malam (6/7/2015).

Untuk jaringan, lanjut Dicky, nantinya akan didukung 3.200 unit BTS di Jabodetabek dan 200 unit BTS di Medan. Per September 2015, Bolt akan menambah satu wilayah jangkauan yaitu di Cibinong, Kabupaten Bogor.

Untuk strategi yang ketiga, yaitu dengan menghadirkan layanan terjangkau. "Layanan cepat dan murah akan lebih mudah menarik pasar," tambah Dicky.

Dicky juga mengungkapkan bahwa implementasi jaringan 4G secara merata di Indonesia rupanya membutuhkan waktu yang cukup lama.

Ia memperkirakan, baru tahun 2016 layanan 4G LTE akan bisa dirasakan semua pengguna Internet. "Karena memang dibutuhkan berbagai macam pembangunan infrastruktur dan migrasi jaringan," pungkasnya.

Untuk saat ini, Bolt masih berfokus memacu bisnisnya lewat bundling perangkat bergerak, modem, dan router. Untuk perangkat andalannya di tahun ini adalah smartphone Powerphone E1 yang baru saja dirilis dan dijual seharga Rp 999 ribu.

(jek/isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya