Liputan6.com, Jakarta - Beberapa saat setelah Yunani menolak syarat pengetatan ekonomi (austerity) Uni Eropa, mereka mencari semua pertanyaan yang belum terjawab kepada Google.
Untuk itu platform pencarian itu merilis sebuah laporan Google Trends dengan menyoroti apa yang masyarakat Yunani dan seluruh dunia ingin tahu apa yang akan terjadi sepanjang krisis utang Yunani.
Advertisement
Mengutip laman Huffington Post, Selasa (7/7/2015), masyarakat Yunani secara spontan bertanya-tanya tentang hasil vote yang menolak dan menerima syarat Uni Eropa serta apa dampaknya bagi masa depan negara mereka.
Di tempat lain di dunia, banyak orang yang juga ingin tahu apa yang sedang terjadi di Yunani, termasuk hasil referendum. Google Trends mengungkap, salah satu pertanyaan sederhana yang paling banyak dilontarkan adalah "Apa yang terjadi di Yunani?"
Sebagai informasi, hasil final yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Yunani mengatakan bahwa 61,3% rakyat memilih "tidak" dan hanya 38.7% memilih "ya" pada referendum bailout -- draf penyelamatan finansial yang ditolak Yunani atau menolak permintaan Uni Eropa.
Dilaporkan BBC, partai pemerintah Syriza gencar berkampanye untuk berkata tidak, karena menurut mereka perjanjian bailout sangat merendahkan rakyat Yunani.
Sementara itu, lawan partai mereka sudah memperingatkan bahwa konsekuensi memilih tidak, berarti Yunani akan keluar dari zona Eropa.
Hal ini dapat mengakibatkan bank-bank akan menjadi bangkrut, perekonomian Yunani akan jatuh drastis, dan hiperinflasi akan meledak karena mata uang lama Yunani, drachma, akan terdevaluasi.
(isk/dhi)