Menkeu Sebut Proyeksi Ekonomi RI versi ADB Rasional

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memprediksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen hingga akhir 2015.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Jul 2015, 18:29 WIB
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 menjadi 5 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Prediksi ADB tersebut dianggap oleh pemerintah Indonesia sangat rasional di tengah pelemahan ekonomi dunia.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro. "Menurut analisa saya, prediksi ADB rasional dengan melihat kondisi terakhir dan tantangannya. Itu pemikiran konstruktif dari ADB," jelas dia di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Sebelumnya, Deputy Country Director ADB, Edimon Ginting mengatakan, ada tiga alasan ADB menurunkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pertama, kontribusi pemerintah terhadap pertumbuhan diprediksi akan lebih rendah dari proyeksi awal karena keterlambatan penyerapan anggaran dan pendapatan pajak yang juga lebih rendah dari perkiraan semula.

"Sebelumnya kami prediksi pertumbuhan mencapai 5,2 persen. Ternyata ada beberapa hal yang yang di luar perkiraan, seperti pertumbuhan pada kuartal I 2015 yang hanya sebesar 4,7 persen, ini jauh di bawah ekspetasi," ujarnya.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro sendiri memprediksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen hingga akhir 2015.  Sedangkan khusus untuk semester II 2015, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,5 persen.

Sedangkan untuk tahun depan, Bambang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,5 persen sampai 6 persen. Level tersebut turun dari asumsi sebelumnya yang dipatok 5,8 persen sampai 6,2 persen.

"Itu terjadi karena tahun ini dan tahun depan adalah periode ketidakpastian yang sangat mudah berubah kondisinya," ujar Bambang. (Fik/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya