Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas mengakui bisnis perusahaan penjamin efek atau sekuritas tengah tertatih-tatih seiring perlambatan ekonomi dunia. Namun broker teraktif nomor satu di Indonesia ini optimistis dapat menangani penerbitan obligasi dari 20 emiten dan 10 penawaran saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai akhir 2015.
Direktur Utama (Dirut) Mandiri Sekuritas Abi Prayadi membukukan penurunan pangsa pasar di semester I 2015 menjadi 4,1 persen dari sebelumnya 4,5 persen. Nilai transaksi perdagangan saham yang berhasil dikumpulkan ikut merosot dari Rp 67,5 triliun menjadi Rp 64 triliun.
"Transaksi harian kami juga turun jadi Rp 524 miliar per hari, dari 65 persen institusi dan investor ritel 35 persen. Pangsa pasar ritel turun karena wait and see sampai market bearish," sambung Managing Direkctor PT Mandiri Sekuritas, Laksono W Widodo di Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Sementara Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman, menambahkan, sampai saat ini, perusahaan telah merampungkan penerbitan obligasi dari 16 emiten dengan nilai Rp 25 triliun.
"Mandatnya sampai akhir tahun ada 20 emiten obligasi dan sampai hari ini ada tambahan 3 emiten dengan nilai emisi Rp 32 triliun, jadi sudah 19 emiten. Itu datang dari industri multi finance, perbankan dan properti," jelasnya.
Sedangkan penyelesaian 5 emiten penawaran saham, meliputi Initial Public Offering (IPO) dan rights issue sampai Juni 2015. Iman mengatakan, perusahaan menargetkan 10 emiten ditangani penawaran sahamnya. "Mandat lagi ada 5 emiten, yaitu 3 emiten rights issue dan 2 emiten bakal go public," terang Iman.
Dia berharap, transaksi perdagangan saham di Mandiri Sekuritas dapat naik menjadi Rp 550 miliar setiap harinya hingga 31 Desember ini. "Di tengah situasi enggak bagus ini, emiten enggak ada yang menunda penerbitan obligasi, paling cuma mengurangi angkanya," pungkas Iman. (Fik/Ndw)