Cerita Hanung Bramantyo Raih Malam Lailatul Qadar

Sutradara Hanung Bramantyo menceritakan dirinya sempat mendapat malam lailatul qadar saat mempelajari ilmu agama di sebuah pesantren.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Jul 2015, 10:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sutradara Hanung Bramantyo menceritakan jika dirinya sempat mendapatkan malam lailatul qadar saat sedang mempelajari ilmu agama di sebuah pesantren. Ia pun mengungkapkannya secara terperinci perihal malam tersebut.

"Pernah (mendapatkan malam lailatul qadar). Waktu saya masih di pesantren. Kunci untuk kita tahu kalau kita mendapatkan lailatul qadar itu setelah puasa," kata Hanung di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Hanung Bramantyo [Foto: Panji Diksana/Liputan6.com]


Hanung melanjutkan, ketika mendapatkan malam lailatul qadar, dirinya menerima ujian setelah Ramadan usai.

"Waktu itu saya merasa bahwa saya melakukan apa pun itu dosa. Saya pakai baju putih, celana putih, pas saya kentut terus langsung saya ganti karena saya merasa itu sudah najis," cerita Hanung.

Apa yang membuat suami Zaskia Adya Mecca ini yakin dirinya mendapatkan malam lailatul qadar, lantaran dirinya menceritakan semua yang dia alami kepada guru religinya.

Sebagai seorang desainer, istri sutradara Hanung Bramantyo ini tak pernah mengikuti tren, tapi menciptakan tren. (Liputan6.com/Panji Diksana)


"Saya cerita tentang keadaan saya saat itu ke kiai saya. Dia bilang insya Allah itu kamu dapat lailatul qadar," terangnya.

Setelah dirinya memberitahukan kepada pengasuh pesantren tersebut, Hanung pun baru benar-benar mengerti arti iman yang sesungguhnya.

"Kita ada rasa cinta yang besar, kita berbuat sesuatu itu takut melukai perasaan orang yang kita cintai. Pas saya belajar agama lebih dalam, itulah arti iman sebenarnya. Iman adalah cinta. Seperti kita pacaran. Jadi, saya lebih suka dikatakan orang yang mencintai (Allah), bukan orang yang beriman (kepada Allah)," pungkasnya.

Foto dok. Liputan6.com

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Ramadan adalah bulan penuh dengan keberkahan. Dalam 10 hari pertama Ramadan penuh dengat rahmat, 10 hari kedua magfirah, dan 10 hari ketiga bebas dari api neraka.

Kelebihan bulan Ramadan dibanding bulan lainnya dalam 10 hari ketiga Ramadan, adalah hadirnya malam lailatul qadar, yakni malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Jadi, jika pada saat malam lailatul qadar beribadah, itu sama saja kita menjalani ibadah sampai 1000 bulan. (Fac/Rul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya