Pernah Bertransaksi dengan Ibu Angkat Angeline, Pria Ini Kapok

Margriet ternyata tidak mengembalikan uang Rp 5 juta yang telah diberikan Nengah.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Jul 2015, 12:14 WIB
Angeline | via: facebook.com

Liputan6.com, Denpasar - Seorang pria yang pernah indekos di rumah ibu angkat Angeline atau Engeline, mengaku punya pengalaman buruk bertransaksi dengan Margriet Megawe. Dari pengalaman itu, Nengah (nama lain pria itu), mengetahui tentang anak-anak Margriet.

Nengah mengungkapkan, pernah akan membeli sebuah mobil peninggalan suami Margriet, Douglas Bruce Scarborough.‎ Pada 2010, ungkap pria Bali ini, Margriet berniat menjual mobil peninggalan suaminya, Taft Hiline. Saat itu, jenis mobil ini sedang naik daun sehingga Nengah tertarik untuk membelinya.

Margriet ingin menjual mobilnya seharga Rp 40 juta. "Kita sepakat membeli mobil Ibu Margriet. Pada saat itu saya memberikan uang tanda jadi Rp 5 juta rupiah," ujar Nengah kepada Liputan6.com, di Denpasar, Rabu (8/7/2015).

Tidak hanya memberikan uang tanda jadi, Nengah juga membawa mobil tersebut ke bengkel untuk mengganti beberapa onderdil Taft Hiline tersebut.

"Saya janjikan kekurangan Rp 35 juta dibayar dengan satu are tanah di Kabupaten Bangli. Saat itu harga tanah per satu are antara Rp 30-35 juta. Saat itu kita berdua sepakat dan saya sudah siapkan tanahnya," ungkap Nengah.

Tapi apa yang terjadi. Impian Nengah untuk memiliki Taft Hiline itu pupus setelah Margriet membatalkan menjual mobilnya. Margriet beralasan, ingat bahwa Taft Hiline itu adalah peninggalan suami yang dicintainya.

Meski batal, Margriet ternyata tidak mengembalikan uang Rp 5 juta yang telah diberikan Nengah. Pria itu pun mengaku sudah mengikhlaskan uangnya diambil Margriet. Sejak itu pula, Nengah mengaku kapok dan tidak pernah menghubungi Margriet lagi.

Kepada Nengah, Margriet selalu membanggakan dua anak kandungnya, Yvonne dan Christina. Apalagi Christina, ujar Nengah, Margriet selalu menceritakan tentang anak bungsunya yang bekerja di sebuah perusahaan pesawat tempur di Amerika Serikat. (Sun/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya