Liputan6.com, Jakarta - Produk-produk olahan daging asal Malaysia ternyata selama ini terus membanjiri Indonesia, salah satunya sosis.
Ketua Umum Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (NAMPA) Ishana Mahisa mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 2013 tercatat impor daging olahan mengalami lonjakan signifikan.
Advertisement
Pada 2012, produk olahan daging termasuk sosis yang masuk ke Indonesia hanya sebesar US$ 305,61 ribu. Namun melonjak tajam menjadi US$ 4,5 juta pada 2013. Angka ini terus meningkat menjadi US$ 5,5 juta pada 2014.
"Ini berarti terjadi kenaikan 18 kali lipat dibanding 2012, atau senilai Rp 5,2 juta," ujar Ishana di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Ironisnya, produk sosis yang masuk ke Indonesia sebagian besar berasal dari Malaysia yaitu sebesar US$ 4,7 juta atau mencapai 85,73 persen dari total impor. Produk olahan lain paling besar berasal dari Australia yaitu mencapai 79,2 persen dan diikuti Malaysia sebesar 13,87 persen.
"Dengan Malaysia mungkin karena sesama negara Muslim dan ada kepastian halal sehingga memudahkan produk Malaysia ke Indonesia," kata dia.
Selain itu karena halal, produk sosis asal Malaysia juga jauh lebih murah dibandingkan dengan produk lokal. Dari data BPS, harga rata-rata sosis impor tersebut hanya sebesar US$ 2,29 per kg atau Rp 29.7700 per kg (kurs Rp 13 ribu per dolar). Sementara harga sosis dengan kualitas sama yang diproduksi di Indonesia sebesar Rp 60 ribu per kg.
"Jadi kenaikan impor yang signifikan pada sosis asal Malaysia ini menjadi peringatan serius bagi kita," tutur Ishana. (Dny/Ahm)