Liputan6.com, Bandung - Kementerian Agama (Kemenag) berencana menyelenggarakan sidang Isbat penentuan 1 Syawal atau hari raya Idulfitri 1436 Hijriah pada 16 Juli 2015.
Tapi menurut Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, posisi bulan pada 16 Juli 2015 mustahil bisa dirukyat.
"Pada 16 Juli tinggi bulan di wilayah Indonesia secara umum kurang dari tiga derajat, secara astronomi itu mustahil bisa dirukyat," kata Thomas di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/7/2015).
Menurut dia, dengan posisi itu maka sulit untuk bisa melihat Hilal pada hari itu. Terlebih bila pengamatan terkendala awan.
"Mungkin kendala awan bisa minimal karena pada musim kemarau, tapi dengan posisi bulan itu secara astronomi tidak mungkin dirukyat," tukas Thomas.
Dengan demikian, kata Thomas, kemungkinan penetapan 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri tahun ini berbeda sangat besar. Di satu sisi ada ormas Islam yang telah menetapkan kalender 1 Syawal pada 17 Juli.
Namun, bagi yang berpatokan pada Hilal atau hasil Rukyat, ujar Thomas, kemungkinan besar menetapkan 1 Syawal pada 18 Juli. Kendati demikian, diharapkan bila ada perbedaan tersebut tidak menjadi permasalahan karena masing-masing menetapkan dengan alasan hukum yang kuat.
Lapan sendiri, ungkap Thomas, akan mengamati Hilal di Pekalongan dan berkoordinasi dengan jaringan pengamat Hilal nasional bersama ITB, BMKG, Kominfo, dan instansi lainnya.
Dia berharap, semua ormas Islam tetap punya visi mewujudkan kalender tunggal yang mapan, termasuk dalam penetapan 1 Syawal. "Dengan tetap punya visi mewujudkan kalender Islam yang mapan, bisa memberi kepastian waktu ibadah dan kegiatan sosial jangka panjang," tutur Thomas.
Lebih lanjut Thomas menyebutkan, otoritas ada di pemerintah kalender Islam nasional bisa dikembangkan ke tingkat regional ASEAN, dan selanjutnya ke tingkat global. (Ant/Sun)
Kepala Lapan: Posisi Bulan pada 16 Juli Mustahil Bisa Dirukyat
Lapan sendiri, ungkap Thomas, akan mengamati hilal di Pekalongan dan berkoordinasi dengan jaringan pengamat hilal nasional bersama ITB, BMKG
diperbarui 08 Jul 2015, 16:00 WIBistimewa
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menghilangkan Lapisan Lilin di Apel Agar Lebih Aman Dikonsumsi
Modal Gombal Berdalih Curhat, Sopir Angkot di Bandung Barat Cabuli Siswi SMP
Analisa Kekuatan Timnas Filipina di Piala AFF 2024: Pemain Senior dan Banyak yang Bermain di Luar Negeri, Timnas Indonesia Harus Waspada
Amar Bank Tebar Dividen Interim Rp 25,22 Miliar, Catat Jadwalnya
Ciri Tipes Mulai Membaik: Panduan Lengkap Pemulihan dari Demam Tifoid
Anies Baswedan Jalin Komunikasi Intens dengan Pramono-Rano dan PDIP, Jubir: Hubungan Semakin Baik
Ciri WA Diblokir Sementara: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jay Idzes Jadi Pemain Indonesia Pertama yang Cetak Gol di Serie A, Erick Thohir Akui Merasa Bangga
Ciri-Ciri Penyakit Ginjal: Kenali Tanda Awal dan Cara Pencegahannya
8 Artis Ini Cerai Sebelum Dikaruniai Anak, Ada yang Diselingkuhi
Cara Mudah Masak Sehat Tanpa Banyak Minyak, Dijamin Lebih Hemat
Erick Thohir Tegaskan Timnas Indonesia Wajib Kalahkan Filipina di Piala AFF 2024